Santri Muhammadiyah Boarding School Unjuk Kebolehan dalam Pentas Seni Budaya di Alun-Alun Trenggalek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENTAS SENI BUDAYA - Santri Muhammadiyah Unjuk Kebolehan Seni Budaya dalam Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek Spectacular Show, di Alun-alun Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2025). Para Santri Menampilkan Bakatnya di Hadapan Ribuan Masyarakat yang Memadati Alun-alun Trenggalek.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Alun-alun Kabupaten Trenggalek menjadi lebih semarak dengan penampilan sejumlah pertunjukan seni dan budaya dari santri Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek, Sabtu (15/2/2025) malam.

Para siswa unjuk kebolehan di hadapan Forpimda, ribuan wali murid dan pengunjung yang hadir memadati alun-alun Trenggalek.

Pengujung nampak terhibur dengan penampilan dari siswa, mulai dari tari kolosal, olah vokal, seni bela diri, hingga pertunjukan solo drummer.

Muhammadiyah Trenggalek juga menyediakan stand UMKM di seputaran alun-alun Trenggalek dengan harapan bisa berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi lokal.

"Agendanya adalah Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek Spectacular Show pentas seni budaya yang diselenggarakan oleh para santri Muhammadiyah Trenggalek," kata Kepala SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, Arifin, Minggu (16/2/2025).

Baca juga: Ramaikan Pasar Pon Trenggalek, Diskomidag Siapkan Event di Bulan Ramadan 2025

Ia memastikan pentas seni budaya yang ditunjukkan mempunyai kualitas karena banyak yang sudah meraih prestasi baik di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

"Yang paling prestisius kemarin tapak suci (silat) kita, juara satu kategori seni yang tingkat internasional, penyelenggaraannya Tapak Suci Brawijaya," lanjutnya.

Baca juga: Wujudkan Trenggalek Berdaya Saing Kolektif, Mas Ipin Gandeng Arsitektur Landscape Jebolan Inggris

Arifin menyebutkan semua pentas seni budaya yang ditampilkan oleh santri merupakan hasil belajar selama di pondok pesantren. 

Pesantren sudah menyediakan pelatih di dalam pondok pesantren untuk mengoptimalkan minat bakat dari masing-masing santri.

Baca juga: Hari Kasih Sayang, Polres Trenggalek Bagikan Cokelat dan Souvenir Karya Siswa Difabel ke Pengendara

"Semua terfokus di dalam pondok jadi tidak ada (santri) yang pulang pergi untuk belajar seni budaya," jelas Arifin.

 "Pentas seni budaya tersebut dilaksanakan setiap tahun dengan harapan bisa melatih santri untuk mengelola kegiatan, kepanitiaan, dan melatih kepemimpinan," pungkasnya.

Berita Terkini