Wujudkan Trenggalek Berdaya Saing Kolektif, Mas Ipin Gandeng Arsitektur Landscape Jebolan Inggris
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menggandeng arsitektur landscape jebolan Singapura dan Inggris untuk menyusun tata kota
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menggandeng arsitektur landscape jebolan Singapura dan Inggris untuk menyusun tata kota Kabupaten Trenggalek.
Tata kota yang baru diharapkan mampu mewujudkan Trenggalek yang memiliki daya saing kolektif dan semakin terarah.
"Kita melakukan rapat sinkronisasi pembangunan jangka panjang dalam upaya mencapai cita-cita Net Zero Carbon. Mungkin secara kewenangan saya hanya mengawal lima tahun kedepan. Namun secara dokumen kita punya perencanaan hingga tahun 2045," kata Mas Ipin sapaan Mochamad Nur Arifin, Rabu (12/2/2025).
Mas Ipin menegaskan cita-cita Kabupaten Trenggalek adalah Net Zero Carbon, dan pendapatan yang tinggi di bidang ekonomi sehingga mempunyai daya saing yang kolektif dan berkelanjutan.
"Secara ekonomi kita harus bisa menarik orang untuk mau berinvestasi, menarik yang di dalam untuk bisa kerja. Maka dari itu perlunya kita membuat perencanaan tata kota yang baik," lanjutnya.
Baca juga: Manipulasi Penyaluran KUR Porang Senilai Rp 2,6 Miliar, Kejari Trenggalek Tetapkan Tiga Tersangka
Sementara itu, arsitek yang diundang Pemkab Trenggalek, Qintharra Yassifa, akan berada di Trenggalek dalam kurun waktu beberapa bulan kedepan.
Arsitek asal Kota Malang itu akan melakukan berbagai kegiatan seperti halnya penelitian guna mendampingi Kabupaten Trenggalek menyusun tata kotanya dengan baik.
"Untuk konsepnya kita lebih mementingkan Net Zero Carbon dimana arah pembangunan Trenggalek lebih kepada Smart City Hub," ucap Qintharra.
Baca juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Trenggalek, Siswa Bawa Alat Makan dari Rumah, Mas Ipin: Ramah
Menurut lulusan Nanyang Academy Fine Art, Singapura tersebut, jika ingin mewujudkan Smart City Hub, maka seluruh daerah di Trenggalek harus terintegrasi dan menaikkan nilai Value Economic-nya.
"Konsepnya adalah for the people by or the people. Jadi dari masyarakat dan untuk masyarakat juga," terang Qintharra.
Masyarakat diajak pemerintah berpartisipasi dalam pengurangan carbon yang mana nantinya masyarakat bisa saling berinteraksi memanfaatkan program yang disediakan Pemkab.
Baca juga: Kasus PMK Melandai, Pasar Hewan Trenggalek Kembali Dibuka, Khusus untuk Kambing dan Domba
Lulusan S2 Birmingham City University, United Kingdom tersebut melihat Kabupaten Trenggalek punya banyak potensi menarik, ditambah lagi kondisi hutan yang masih terjaga.
"Tinggal bagaimana cara kita meningkatkan value-nya sehingga dapat menarik wisatawan untuk berinteraksi di sini. Yang bisa kita lakukan adalah Mobility Hub dari bawah ke atas sehingga dapat menarik masyarakat ke atas. Kemudian perlunya juga revitalisasi Kebun Kopi ini," pungkasnya.
Arsitektur
Bupati Trenggalek
Bupati Mas Ipin
berita Trenggalek terkini
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Rayakan Kemerdekaan, Djaman Doeloe Resto & Bar Ajak Tamu Bernostalgia ke Surabaya Tahun 1930-an |
![]() |
---|
GIIAS Surabaya 2025 Bakal Diramaikan 30 merek Kendaraan, 7 Diantaranya Pendatang Baru |
![]() |
---|
Terdampak Kebakaran Sumur Minyak Blora, Mbah Sarsih Tak Punya Uang Cuma Bawa Rp7 Ribu di Pengungsian |
![]() |
---|
Dispendik Angkat Bicara Soal Guru SMP d Tuban Diduga Lecehkan Murid, Belum Panggil Pihak Sekolah |
![]() |
---|
Wilayah Kecamatan Senduro Lumajang Tergenang Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.