"Saya harus membuka studio pagi-pagi."
"Jadi saya bertanya kepada dokter apakah boleh membawa cairan infus ke rumah."
"Saya berkata kepada dokter bahwa saya pernah belajar pengobatan sebelumnya dan saya bisa memasang infus sendiri."
"Dokter pun menyetujuinya," terang dia.
Baca juga: Gaji Vinsensia Guru Honorer di Kampung Wairbukang Sikka NTT, Rela Jalan 6Km Tiap Mengajar ke Sekolah
Di hari itu, Dongdong nekat naik kereta bawah tanah dan bukannya taksi meski ia sedang dipasangi infus karena ia ingin menghemat pengeluaran.
"Saya baru di tahap awal membuka bisnis. Saya tidak ingin membuang-buang uang," ungkapnya.
Dongdong pun mengakui tindakannya itu aneh dan meminta orang-orang untuk tidak menirunya.
"Harap diperhatikan bahwa ada terlalu banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan dalam proses infus, seperti alergi akut dan tabung yang terlepas."
"Tabung yang terlepas dapat menyebabkan infeksi."
"Mungkin juga ada reaksi yang merugikan, yang dapat membahayakan nyawa Anda,” kata Dongdong, yang sebelumnya adalah seorang perawat.
“Berbahaya menerima infus di luar rumah sakit."
"Saya minta maaf karena perilaku saya telah berdampak negatif pada publik," lanjut dia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com