"Di sini sudah banyak yang bikin kaya gini, nyontoh saya, tetapi saya lihat, saya cek, cuma saya saja yang lain tidak ada. Ada unsur apa ini?" kata Endang.
Meski begitu, Endang tidak mau menuduh dan berburuk sangka.
Ia mengaku selama ini terbuka dan mau diwawancara awak media sebagai bentuk edukasi.
"Untuk edukasi kepada keluarga, saudara se-tanah air, mungkin di lingkungan ada kaya gini, bisa dimanfaatkan," kata Endang.
Endang menyebut pengendara roda dua yang melintas membayar Rp 2.000.
Namun, ada juga yang membayar seadanya. Uangnya antara lain digunakan untuk pemeliharaan perahu, perawatan jalan, penerangan, hingga gaji pegawai.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com