Lebih lanjut, Masruroh menjelaskan jika listrik di rumahnya memang digunakan bersama penyewa yang menempati ruang di samping kediamannya.
Jauh sebelum ia menerima tagihan listrik itu, sesaat menjelang Hari Raya Idul Fitri, muncul tagihan dan disertai ancaman pemutusan aliran listrik di rumahnya.
Hingga akhirnya ancaman itu benar terjadi.
Kamis (24/4/2025) siang, token listrik miliknya sudah tidak dapat lagi diisi.
Masruroh pun hanya bisa pasrah dan berharap PLN bisa mengerti kondisinya.