“Penanganan masalah ini tidak bisa selesai dalam satu malam. Saya sudah mengajak ketua RT, ketua RW, semua pihak. Teman-teman PKL juga butuh mencari nafkah, jadi harus dicarikan solusi bersama,” katanya.
Menurutnya, jika para pedagang ditempatkan di lokasi yang tepat dan terkoordinasi dengan baik, serta dikenai pungutan resmi yang jelas peruntukannya, maka potensi pungutan liar dapat ditekan.
“Kalau pungutan liar, orangnya langsung mematok tarif. Pedagang pun tidak tahu uangnya untuk apa dan ke mana,” pungkasnya.
Baca juga: Pakai Seragam PNS, Pria ini Palak Pedagang Rp 200.000 Modus THR, Pelaku Marah Jika Tak Sesuai
Sementara itu, seorang kakek penjual pisang di Bogor bernama Ugan (78), dipukul pengendara motor tak dikenal.
Video ketika Ugan menjadi korban pemukulan pengendara motor tersebut viral beredar di media sosial.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, Ugan tampak tengah berkeliling.
Ia keliling sambil memikul dua keranjang berisi pisang yang diikat pada tongkat kayu di pundaknya.
Tiba-tiba saja, seorang pengendara motor yang memakai helm meminta Ugan untuk berhenti dan duduk di hadapannya.
Kemudian, pengendara motor tersebut memukul Ugan di bagian wajah.
Dalam video berikutnya, Ugan terlihat sudah bercucuran darah hingga mendapatkan pertolongan dari warga setempat.
Beruntung ada karyawati toko yang langsung mendatangi Ugan.
Terlihat seorang karyawati sigap membantu kakek tersebut mengelap darah di wajahnya.
Pelaku pemukulan yang tak melepaskan helmnya itu pun langsung naik ke motor dan meninggalkan lokasi.
Baca juga: Warga Kesal Preman Palak Pedagang Pasar hingga Bisa Kumpulkan Rp 2,2 Juta, Akui Uang Dipakai Pribadi
Sementara kakek penjual pisang tersebut tampak lesu setelah dianiaya oleh pria tak dikenal.
Melihat kakek penjual pisang terluka parah di hidungnya, karyawati itu pun memviralkan kejadian tersebut.