Harta satu-satunya yang dimiliki Suryai saat ini pun adalah bahan bangunan dari sisa reruntuhan rumahnya.
Oleh karenanya, Suryadi pun rela tinggal di bawah tenda, menghadapi panas terik siang hari maupun dinginnya angin malam.
Baca juga: Asmawati Tak Tuntut Pengadilan Meski Rumahnya Salah Gusur, Dapat Rp 25 Juta dari Menteri: Cuma Doa
Minta Tolong Dedi Mulyadi
Di sisi lain, Suryadi menyadari rumah yang ia bangun berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta (PJT), yang merupakan tindakan ilegal.
Namun, menurut dia, ia terpaksa membangun rumah di sana karena tidak memiliki tempat tinggal lain untuk keluarganya.
"Kami memang tidak punya rumah, makanya bingung," ungkap Suryadi.
Meski rumahnya digusur, Suryadi mengaku ikhlas atas langkah yang diambil Dedi Mulyadi.
Ia hanya berharap masih ada kebijakan yang bisa membantunya mendapatkan tempat tinggal sementara.
"Saya tidak menuntut, tapi sama minta kebijakan, saya minta tolong Pak Dedi," imbuh dia.
Baca juga: Aura Cinta Masih Mengeluh Soal Penggusuran Rumah, Dewi Perssik Sindir Agus: Bapak Didik Anak Bicara
Irwansyah Kecewa Warkop Miliknya Dibongkar Gubernur: Ikhlas 1 Periode
Bernasib sama dengan Suryadi, warung kopi Irwansyah (51) turut dibongkar.
Kini Irwansyah merasa dikhianati oleh sosok pemimpin yang dulu ia pilih.
“Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000–Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” kata Irwansyah dengan nada getir, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/6/2025).
Irwansyah mengaku terkejut pembongkaran dilakukan hanya beberapa hari setelah Dedi Mulyadi datang berkunjung.
Ia menyayangkan tidak adanya pemberitahuan langsung saat gubernur hadir di tengah warga.