Berita Viral

Bocah Teriak, Tetangga Kaget Posisinya sudah Dirantai di Jendela, Terkuak Kelakuan Ayah ke Anaknya

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RANTAI ANAK -- Idham Alfarisi (43) sedang diperiksa anggota Polsek Rambutan karena merantai leher anaknya sendiri di teralis jendela. Anaknya yang menjadi korban telah menjalani pemeriksaan visum.

Sementara itu, aksi penganiayaan anak kandung juga pernah terjadi di Tangerang, Jawa Barat.

Alasan ibu (LH) tak ditahan meski sudah mengaku siksa anak kandungnya, N (13) bocah penjual risol, diungkap polisi.

Sebelumnya, N viral karena jalan tertatih sambil membawa risol dagangannya.

Namun, jika hasil jualan tak sesuai harapan, sang ibu marah hingga menganiaya anaknya.

LH sendiri sudah mengaku perbuatannya.

Baca juga: Viral Bocah Penjual Risol Berjalan Tertatih, Polisi Turun Tangan Cek Lokasi, Ibu Mengakui

PILU - Nasib Noval, bocah penjual risol yang tertatih sambil dagang. Ibu datang sambil marah saat Noval diberi roti. (Tangkapan layar)

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pihaknya mengedepankan upaya preemtif dalam menangani kasus ini.

"Preemtif lebih utama daripada penindakan," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/6/2025).

Bambang menjelaskan, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA Kelurahan Serua, Tangerang Selatan, akan melakukan mediasi dalam kasus ini.

"Pihak kami, Kepala Unit 2 Reskrim Polsek Ciputat Timur juga bakal melaksanakan kegiatan pendampingan (saat) mediasi (berlangsung),"ucapnya.

Adapun N merupakan anak dengan kebutuhan khusus.

Ia membantu ibunya dengan berjualan risol.

Namun, pada hari kejadian, N pulang ke rumah dengan membawa uang hasil penjualan yang dianggap tidak memuaskan oleh sang ibu.

"Awal mula kejadian pada saat N pulang berdagang dan dagangannya kurang begitu laku dan membawa uang sedikit lalu dimarahi dan dipukul dengan kayu oleh ibu korban," jelas Bambang.

LH diketahui merupakan janda dengan dua anak laki-laki.

Anak pertamanya sudah bekerja, sementara anak kedua adalah korban yang turut membantu ekonomi keluarga.

Halaman
1234

Berita Terkini