Tak ketinggalan, hiburan rakyat seperti Nguber Drummer feat. Oklik Bojonegoro, lomba mewarnai dan menggambar, serta parade musik turut menyemarakkan hari terakhir.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama, Festival Geopark Kayangan Api merupakan tonggak awal menuju target lebih besar, yakni menjadikan Bojonegoro sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
“Ini bukan hanya soal pengakuan dunia, tapi juga komitmen kita melestarikan warisan budaya dan alam untuk edukasi generasi mendatang,” ujarnya.
Dengan semangat api yang tak pernah padam, Bojonegoro kini menyalakan harapan baru memadukan identitas lokal untuk makin moncer dipanggung dunia dan diakui dalam UNESCO Global Geopark (UGGp).