TRIBUNJATIM.COMĀ - Perjalanan istri Menteri UMKM, Agustina Hastarini alias Tina Astari ke sejumlah kota di Eropa menuai kontroversi.
Ia diduga meminta fasilitas negara untuk ditemani dalam perjalanan yang disebutnya misi budaya tersebut.
Menanggapi hal ini, Menteri Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman.
Maman mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/7/2025) untuk memberikan klarifikasi.
Menteri UMKM menegaskan, perjalanan tersebut sepenuhnya menggunakan dana pribadi, bukan uang negara.
Isu ini mencuat setelah beredar luas sebuah surat berkop Kementerian UMKM yang mengindikasikan perjalanan "Misi Budaya" Tina Astari ke delapan negara Eropa, serta meminta pendampingan dari Kedutaan Besar RI di sana.
Baca juga: Alasan Misi Budaya, Istri Menteri UMKM Minta Fasilitas Negara ke 8 Kota di Eropa, Isi Suratnya Viral
Hal ini memicu gelombang kritik dari warganet yang mempertanyakan etika penggunaan fasilitas negara oleh keluarga pejabat.
Di hadapan Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA) KPK Eko Marjono dan tim Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK, Maman Abdurrahman menjelaskan kehadirannya adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai pejabat publik.
Ia datang untuk melaporkan tidak ada penyalahgunaan wewenang, sekaligus menyerahkan bukti-bukti yang menunjukkan perjalanan istrinya dibiayai secara pribadi.
"Saya sampaikan 1 rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, 1 rupiah pun tidak ada uang dari pihak lainnya," tegas Maman, dikutip dari Tribun Gorontalo.
Ia bahkan menunjukkan dokumen pembayaran tiket yang langsung berasal dari rekening pribadi istrinya.
Maman menjelaskan tujuan utama istrinya melakukan perjalanan ke Eropa adalah untuk mendampingi anak mereka yang masih duduk di kelas 1 SMP.
Sang anak tengah mengikuti pertandingan misi budaya bersama rombongan 27 anak muda lainnya.
"Berangkat ke sana 27 orang anak-anak muda, anak-anak kita yang dengan segala harapan besar ingin berprestasi buat bangsa dan negara ini," ujarnya.
Ia menambahkan program ini adalah kegiatan rutin dan istrinya merasa perlu mendampingi anak mereka.