Selama dua jam, penonton diajak naik-turun emosi. Dari tawa, iba, haru, hingga senyap yang menyesak. Panggung Darpana bukan sekadar pertunjukan, tetapi ruang perenungan dalam diam. Bahkan ketika tirai telah turun, bayang-bayang cerita Aryo masih bergema di benak penonton yang melangkah keluar dalam hening.
Baca juga: Teater Keliling Pentaskan Cerita Rakyat Bali, Dikemas dalam Drama Musikal, Tampil di Lima Kota
Sebagai bagian dari perayaan 29 tahun Komunitas TomboAti, Darpana bukan hanya simbol konsistensi berkesenian, tapi juga penegasan bahwa teater masih relevan sebagai media penyadaran.
“Teater tidak harus teriak-teriak untuk menggugah. Kadang cukup menjadi cermin. Dan itulah yang kami coba hadirkan,” pungkasnya.
Pertunjukan Darpana dijadwalkan berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus 2025 di Gedung Kesenian Jombang, dengan empat sesi penayangan. Bagi mereka yang sempat menyaksikannya, Darpana bukan hanya hiburan ia adalah pelajaran halus tentang bagaimana manusia menghadapi kenyataan yang berubah.