Hama Wereng Meluas di Trenggalek, Padi Mengering Bikin Patani Terpaksa Panen Dini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANEN - Panen padi di area persawahan Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (13/7/2025). Produksi padi petani menurun karena terserang hama wereng.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ratusan sawah di Kabupaten Trenggalek terserang hama wereng. Hama tersebut merebak seiring datangnya kemarau basah di Bumi Menak Sopal.

Serangan hama wereng merata hampir di semua kecamatan, hanya tiga wilayah yang sawahnya paling tahan dari serangan wereng yaitu Kecamatan Suruh, Kecamatan Dongko, dan Kecamatan Kampak.

Sedangkan kecamatan yang paling parah terserang wereng adalah Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, serta Kecamatan Durenan.

Akibat serangan hama tersebut, tanaman padi di beberapa titik terlihat meranggas, dan mulai mengering hingga warnanya berubah menjadi coklat kemerah-merahan.

Baca juga: 213 Hektar Sawah Terkena Hama Wereng di Ponorogo Disemprot Pestisida, Target Rampung Pekan Ini

"Jika diibaratkan, tanaman padi seperti mengalami dehidrasi. Hama wereng mengisap cairan tanaman hingga kering dan mati. Kondisi ini dipicu oleh cuaca kemarau basah yang menciptakan iklim ideal bagi pertumbuhan hama," kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi, Senin (4/8/2025).

Menurut Imam, serangan wereng tak hanya terjadi di Trenggalek melainkan juga terjadi serentak di berbagai wilayah di Jawa Timur. 

Pola cuaca lembap dengan suhu tinggi mempercepat siklus hidup hama, memperbesar potensi migrasi, dan menyulitkan petani dalam pengendalian hama secara mandiri. 

Namun, di balik tantangan tersebut, kemarau basah turut memberikan dampak positif, salah satunya bertambahnya luas bidang tanam karena air masih tersedia cukup. 

Baca juga: Kopi Indonesia Siap Rebut Kembali Pasar Jepang Menjawab Tantangan Global

Dispertapan Trenggalek telah menyiagakan seluruh petugas lapangan untuk menghadapi kemungkinan lonjakan serangan wereng di lokasi-lokasi lain. 

Penyuluh pertanian terus memantau perkembangan tanaman dan mengimbau petani untuk waspada terhadap gejala awal serangan hama.

Sementara itu, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Khairul Anam menuturkan wereng menyerang 161,4 hektar sawah di Kabupaten Trenggalek.

"Hama wereng ini mulai muncul pada bulan Juni, dan terus meluas. Sampai bulan Juli ini sudah 32,3 hektar sawah yang puso atau gagal panen," kata Anam.

Menurut Anam, jika luasan sawah atau hasil panen dari petani menurun hingga 80 persen maka sawah tersebut sudah bisa disebut gagal panen atau puso.

"Banyak yang tidak panen sama sekali di Kecamatan Trenggalek, sedangkan di daerah lain banyak yang harus panen lebih dini, untuk menyelamatkan malai padi yang sudah mulai muncul walaupun belum penuh," ucap Anam

Halaman
12

Berita Terkini