TRIBUNJATIM.COM - Anak gadis NR (18) yang bunuh ibu kandung, Yati (41), di Kota Bengkulu, kini ditetapkan sebagai tersangka.
NR menghabisi nyawa ibunya di rumah di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.
Korban dibunuh oleh anak kandungnya sendiri saat sedang melaksanakan salat zuhur di rumah sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Beli Cuma Minum, Pengunjung Jalur Gumitir Sepi, Pendapatan Warung Tak Lagi Rp5 Juta Sehari
Korban tewas usai dipukul oleh pelaku menggunakan batu cobek.
Saat korban sudah tersungkur, terduga pelaku kemudian langsung menusuk dengan menggunakan pisau dapur.
Usai korban diduga tewas di tempat, terduga pelaku langsung keluar rumah dan berlari ke rumah salah satu tetangganya.
Di sanalah kemudian terduga pelaku menceritakan kepada kedua tetangganya bahwa dia telah membunuh ibu kandungnya.
Dirinya juga membawa kedua adiknya untuk dititipkan kepada tetangganya.
Motif saat membunuh ibu kandungnya adalah karena dia kesurupan, disampaikan pelaku pada tetangganya usai peristiwa pembunuhan terjadi.
"Dia (terduga pelaku) bilang kalau dirinya nekat membunuh karena kesurupan," ungkap salah satu tetangga korban, Ice, Sabtu (2/8/2025), pukul 16.00 WIB.
Setelah pernyataan bahwa dirinya kesurupan, terduga pelaku juga berpesan kepada tetangganya untuk menjaga kedua adiknya.
Ia mengaku akan pergi ke akhirat usai mengakui kepada tetangga jika dirinya sudah membunuh ibu kandungnya.
Tetangga korban yang mendapati kejadian tersebut kemudian langsung mengamankan terduga pelaku sembari mengecek rumah korban.
Saat tetangga korban masuk ke dalam rumah, mereka melihat korban sudah dalam keadaan tewas bersimbah darah.
"Saat kami tiba di rumahnya, korban dalam keadaan terluka parah dan kemungkinan sudah tidak bernyawa," kata Ice.
Peristiwa ini pun mengundang perhatian warga sekitar.
Setelah menghabisi nyawa ibunya, pelaku mengaku menyesal kepada Pak RT.
Bahkan, ia bersujud di hadapan Pak RT sambil menangis histeris.
Pak RT menanyakan alasan anaknya membeli pisau di pasar.
Pisau itulah yang kemudian digunakan NR untuk menusuk ibunya setelah memukul dengan ulekan cobek hingga ibunya tersungkur.
"Kau ngapo (kenapa) beli pisau di pasar, ngapo?" kata Pak RT, dikutip dalam video yang diunggah akun Facebook Fitri Novadiana, dilansir dari Tribun Sumsel.
Sementara itu, terdengar sejumlah warga meminta untuk segera menyerahkan NR ke polisi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ayah pelaku tampak tak bisa berkata-kata lagi dan tak kuasa menangis saat melihat istrinya tewas dihabisi anak kandung sendiri.
Sementara, ayah NR tampak terduduk lemas menangisi kepergian sang istri yang tewas dibunuh anaknya.
Momen ini dibagikan akun TikTok @novaallshop, yang memperlihatkan suasana duka di kediaman korban dan pelaku.
Di kediamannya, ayah dan adik NR tampak histeris menangis.
"Ayah, mamak ayah," kata adik NR.
Baca juga: Sosok Pengusaha Jual Ratusan NMax Bodong Tanpa STNK Rp15 Juta, Langsung Ludes 2 Hari
Warga langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisan Polsek Gading Cempaka.
Atas kejadian tersebut, Tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu dan Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka langsung datang ke TKP.
Usai kejadian, polisi langsung mengamankan terduga pelaku yang merupakan anak kandung korban.
Terduga pelaku selanjutnya langsung dibawa ke Polresta Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk dilakukan visum.
Pelaku NR dikabarkan baru pulang dari RSKJ, pada Rabu (30/7/2025).
Salah satu tetangga korban, Yuli, mengatakan bahwa pelaku baru keluar RSKJ.
"Seminggu yang lalu baru dari RS jiwa, anaknya itu tidak emosi ke emaknya, tapi memang suka mengamuk, sering kambuh," kata Yuli, dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (3/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa keluarga selama ini telah berusaha mengelola kondisi NR sebaik mungkin.
Namun, perilaku NR yang tidak stabil kerap membuat warga khawatir.
Sementara, pihak kepolisian membenarkan jika pelaku memang memiliki riwayat pernah dirawat di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
"Untuk itu masih kita selidiki, namun informasi yang kita dapat dari warga sekitar sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa," kata Kanit Reskrim Polsek Gading Cempaka, Iptu Putra Agung.
Baca juga: Tempuh Ribuan Kilometer Jualan Bendera Agustusan, Petani Agus Sepi Pembeli
Kini NR telah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun penetapan tersangka ini setelah kepolisian mendapatkan dua alat bukti.
Namun, polisi masih berkoordinasi dengan dokter kejiwaan mengingat kondisi pelaku yang tidak stabil.
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol. Sudarno, melalui Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, Kompol Sujud Alif Yulam Lam mengatakan, terhadap kondisi tersangka, polisi sudah berkoordinasi dengan dokter spesialis jiwa berkaitan dengan pemantauan.
Kasat menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan penyidik pihaknya sudah mengantongi dua alat bukti sehingga bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan penyidik, kami sudah kantongi dan menetapkan tersangka kepada bersangkutan," kata Kasat Reskrim Polresta, Kompol Sujud Alif Yulam Lam, di Mapolresta Bengkulu, Senin (4/8/2025).
"Namun, untuk prosesnya, kami tetap melakukan koordinasi dan melakukan cek kejiwaannya, apalagi bersangkutan sudah mengantongi kartu kuning."
Ditambahkan oleh Kasat Reskrim bahwa saat kejadian, tersangka mengaku sempat mendapatkan bisikan untuk membunuh ibunya.
"Hasil observasinya selama 14 hari ke depan," ungkap Kasat.