Inovatif, Warga Perumahan di Bondowoso Bayar Pajak Bumi dan Bangunan Pakai Sampah
Warga di Perumahan Istana Bondowoso (Isbon), Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur membayar pajak dengan sampah
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Warga di Perumahan Istana Bondowoso (Isbon), Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur membayar pajak dengan sampah
- Sistemnya yakni dengan menabung sampah anorganik sebulan sekali
- Pengurus Bank Sampah Isbon Ceria bilang program ini dinamai dengan Bajak Sawah yang merupakan akronomi dari bayar pajak dengan sampah
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangestu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Di Bondowoso ada sejumlah kepala keluarga yang membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) dengan sampah.
Mereka adalah keluarga yang tinggal di Perumahan Istana Bondowoso (Isbon), Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur.
Menurut Dedi Dwi Yanto, pengurus Bank Sampah Isbon Ceria, program ini dinamai dengan Bajak Sawah yang merupakan akronomi dari bayar pajak dengan sampah. Ini merupakan inisiasi dari warga setempat yang memiliki semangat yang sama untuk mengatasi sampah di lingkungan.
Sistemnya yakni dengan menabung sampah anorganik sebulan sekali. Kemudian dikonversi ke rupiah dan dikalkulasi hasilnya untuk membayar pajak. Pembayarannya pun diurus oleh pengurus bank sampah di RT tersebut.
Masyarakat hanya perlu membawa nomor objek pajak (NOP) PBBnya ke pengurus. Jika hasil konversi kurang, maka keluarga itu memiliki hutang sampah ke pengurus.
Baca juga: Kritik DPRD Jombang, Mahasiswa Tuntut Transparansi Pajak hingga Kinerja Dewan
"Mereka rata-rata di atas Rp 50 ribu ya (PPBnya, red)," jelasnya dikonfirmasi Minggu (14/9/2025).
Ia menerangkan, kini ada 60 kepala keluarga dari 100 KK yang ada di perumahan tersebut yang telah menjadi nasabah Bank Sampah.
"Kata-kata pak RT, sampah dikembalikan ke negara dalam bentuk pajak," candanya.
Untuk harga sampah anorganik yang dijual, per kardus dan botol dihargai Rp 1.000- Rp 1.500.
Ketua RT 36 RW 07, Rahmat Hidayat menjelaskan, pengelolaan sampah di lingkungannya berjalan baru setahun terakhir. Tak hanya untuk bayar pajak. Sampah-sampah warga yang telah dipilah organik dan anorganik juga dikelola.
Sampah organik sampai saat ini telah dikelola oleh Dawis, PKK, dan pengurus Bank sampah menjadi pupuk organik cair (POC) yang dijual seharga Rp 15 ribu per 500 mililiter, dan ada juga yang dibuat menjadi lilin aromaterapi dengan harga Rp 20 ribu.
Baca juga: Tiap Tahun Bayar PBB, Artis Kecewa Bayar Puluhan Juta untuk Pajak Waris saat Urus Balik Nama Rumah
Kemudian, sebagian POC juga digunakan sendiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) perumahan yang mengelola tumbuhan di sekitar perumahan. Seperti program Kateisme yakni tanaman pepaya, dan sayuran lainnya yang ditanam hampir di lahan yang boleh ditanami.
"Lilin aromaterapinya sudah dibeli hotel-hotel di Bondowoso," jelas pria akrab disapa Hans itu.
bayar PBB pakai sampah
PBB
berita Bondowoso terkini
TribunHis
ViralLokal
Kelurahan Badean
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Layanan SIM Malam di Taman Bungkul Surabaya Kembali Buka Pasca Insiden Pembakaran |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Francisco Rivera Kartu Merah - Arema FC Keok di Kandang saat Melawan Dewa United |
![]() |
---|
Persela Lamongan vs Deltras Sidoarjo, Laskar Joko Tingkir Bertekad Raih 3 Poin di Kandang |
![]() |
---|
Menteri Agama Prof Nasaruddin Berikan Kuliah Umum Kurikulum Berbasis Cinta di UIN Ponorogo |
![]() |
---|
Gadis di Pacitan Melahirkan usai Olahraga di Sekolah, Korban dari Perbuatan Pria Kenalan di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.