Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Risma Tenangkan Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny yang Ngotot Evakuasi dari Atas: Enggak Bisa Pak

Orang tua memaksa petugas untuk mempercepat proses pencarian santri yang masih terjebak reruntuhan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/officialinews
RISMA TENANGKAN ORTU - Mantan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, datang ke Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan. Risma berdebat dengan orang tua santri yang anaknya terjebak reruntuhan. 

Orang tua khawatir para santri yang masih hidup di reruntuhan tidak bisa bertahan hidup jika menunggu proses yang terlalu lama.

"Kalau tiga hari sampai mati di dalam," kata orang tua.

Risma meyakinkan mereka bahwa korban yang terjebak di dalam mendapat asupan air dan makan dari dokter.

"Ndak pak, dokter itu, dalam itu masih ngomong pak. (Ada) dokter pak, ngasih makan, ngasih minum dari luar," kata Risma.

EVAKUASI - Korban meninggal dunia dalam peristiwa robohnya bangunan di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terus bertambah. Saat ini terhitung sudah ada sembilan orang korban meninggal dunia.
Korban meninggal dunia dalam peristiwa robohnya bangunan di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terus bertambah. Saat ini terhitung sudah ada sembilan orang korban meninggal dunia. (TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN)

Sebagai lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Risma memang tidak hanya datang untuk memberi dukungan moral.

Ia turut berdiskusi dengan jajaran Basarnas dan tim teknis di lokasi mengenai strategi percepatan evakuasi.

Pengalaman dan pengetahuannya di bidang konstruksi ia gunakan untuk mencari alternatif cara menembus reruntuhan musala pesantren yang rapuh tanpa menimbulkan amblesan baru.

Risma meminta semua pihak bersabar sekaligus percaya bahwa setiap upaya penyelamatan dilakukan dengan penuh pertimbangan.

"Kita sama-sama ingin yang terbaik. Kalau bisa selamat, kita upayakan secepatnya. Kalau memang tidak, kita ingin mereka bisa ditemukan dan dimakamkan dengan layak," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kehadiran Risma memberi sedikit ketenangan di tengah kepanikan keluarga santri.

Namun, hingga evakuasi benar-benar membuahkan hasil, suasana duka dan penantian panjang masih menyelimuti halaman Ponpes Al Khoziny.

Para orang tua tetap setia menunggu, menggantungkan harapan terakhir agar buah hati mereka bisa segera ditemukan dari balik reruntuhan.

Hingga Rabu sore, bau menyengat dari puing-puing kian terasa, memperkuat dugaan adanya korban yang masih tertimbun.

Hal ini membuat orang tua semakin mendesak agar langkah evakuasi dilakukan lebih cepat.

Meski demikian, Tim SAR tetap berhati-hati melakukan proses evakuasi.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved