KPK OTT Bupati Ponorogo
Sosok Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Ditangkap KPK, Dulunya Wartawan, Pernah Viral Nama Anak Unik
Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (7/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (7/11/2025).
- Sugiri Sancoko diketahui menjabat Bupati Ponorogo selama dua periode.
- Bupati yang akrab kenal dengan sebutan Pren memiliki anak dengan nama unik yang menjadi personal branding dirinya terjung ke dunia politik.
TRIBUNJATIM.COM - Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (7/11/2025).
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan hal tersebut bahwa Sugiri kena OTT KPK.
“Benar,” kata Fitroh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Fitroh mengatakan, dalam operasi senyap itu, KPK mengamankan beberapa pihak, salah satunya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
“Sudah (ditangkap),” ujarnya.
Sugiri Sancoko diketahui menjabat Bupati Ponorogo selama dua periode.
Ia pernah mendapat sorotan karena nama anaknya tergolong tak biasa.
Menurut Sugiri, nama anaknya yang unik tersebut juga merupakan strategi sebagai personal branding dirinya untuk terjung ke dunia politik.
Baca juga: BREAKING NEWS : Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Ditangkap KPK
Profil Singkat Sugiri Sancoko
Menurut catatan Wikipedia, Sugiri Sancoko lahir pada 26 Februari 1971 di Ponorogo.
Ia merupakan politisi PDIP yang kini menjabat sebagai Bupati Ponorogo.
Sugiri diketahui menjadi Bupati Ponorogo pertama yang menjabat selama dua periode.
Diketahui, Sugiri sempat berpartisipasi dalam Pilkada 2015, melawan Ipong Muchlissoni, namun gagal.
Ia kembali menjajal peruntungan pada Pilkada Ponorogo 2020, bersama Lisdyarita. Lagi-lagi, Sugiri melawan Ipong.
Tetapi, Sugiri-Lisdyarita akhirnya terpilih menjadi Bupati Ponorogo dengan perolehan 352.047 suara.
Pada periode pertama kepemimpinannya, Sugiri menginisiasi mega proyek Monumen Reog dan Museum Peradaban yang bertempat di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung.
Proyek yang dicanangkan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu dimulai di tahun 2022.
Pada Pilkada Ponorogo 2024, Sugiri kembali melawan Ipong dalam perebutan kursi orang nomor satu di Bumi Reog, bersama Lisdyarita.
Hasilnya, Sugiri kembali terpilih menjadi Bupati Ponorogo.
Meski hasil Pilkada Ponorogo 2024 sempat digugat kubu Ipong, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Sugiri dan Lisdyarita secara sah menang, dilansir laman Kominfo Jatim.
Sebelum Terjung ke Politik, Awalnya Wartawan
Sebelum terjun ke dunia politik, Sugiri dulunya memulai karier sebagai wartawan dan pengusaha reklame.
Di tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD Jatim untuk periode 2009-2014.
Ia kemudian kembali lolos menjadi anggota DPRD Jatim untuk periode 2015-2019.
Tetapi, belum resmi menjabat, Sugiri mundur karena didorong maju Pilkada Ponorogo 2015.
Gagal di Pilkada Ponorogo 2015, Sugiri pergi ke Aceh untuk bertani jagung bersama rekan-rekannya dari Jawa Timur.
Sebagai Bupati Ponorogo, Sugiri berperan penting dalam pengakuan UNESCO terhadap budaya Reog.
Pada 2023, ia memimpin upaya pendaftaran Reog Ponorogo ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
Proses itu membutuhkan pengumpulan berbagai bukti sejarah, dokumentasi, serta dukungan komunitas lokal dan nasional.
Pada tahun yang sama, Reog Ponorogo masuk daftar ke-39 sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang disidangkan pada 2024.
Baca juga: Pascaundangan KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Desak Pejabat Introspeksi Tata Kelola: Kesalahan
Nama Anak Unik Tapi Juga Strategi Politik
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko memiliki anak dengan nama yang unik dan sempat viral beberapa waktu lalu.
Yang paling viral dari nama anak Kang Giri, panggilan Sugiri, adalah nama anak pertamanya yang diberi nama Jian Ayune Sundul Langit.
Memberi nama dengan pendekatan idiosinkratis menurut Giri adalah sebuah pengharapan besar dan sebuah doa dari dirinya untuk masa depan anak-anaknya.
“Jian Ayune Sundul Langit diambil dari bahasa Jawa. Secara harfiah, Jian artinya Wah, Ayune adalah cantiknya, Sundul adalah mentok, Langit adalah sendiri tidak ada yang lebih tinggi. Saya ini kan orangnya lugu, ibunya yang lugu tidak bisa berpuisi, berprosa. Maka pengin mempersuasikan bahwa anak saya cantik,” ujar Giri saat ditemui di sela-sela kegiatan di Pringitan, Jumat (4/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Giri yang terkenal dengan sebutan pren kepada warganya, yang artinya teman dari plesetan bahasa Inggris "friend", tersebut memiliki harapan bahwa nama yang cantik akan memberikan keseimbangan kepada moral anaknya.
Tidak hanya cantik wajah atau fisik, tapi juga cantik moralnya, cantik kecerdasan spiritual, dan kecerdasan yang lainnya.
Kata Sundul Langit menurut Giri diambil dari salah satu tokoh dalam legenda berdirinya Kabupaten Ponorogo, yakni Songgolangit.
Sundul Langit diambil dari nama putri dari Ponorogo yang bernama Songgolangit.
“Kita pengen anak kita cantik tidak hanya di wajah saja tapi juga perilaku,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Sugiri Sancoko Bekali Kepala dan Guru Sekolah Rakyat Ponorogo: "Teladan adalah Kunci!"
Personal Branding
Di beberapa kesempatan, Giri juga menyebutkan memiliki nama yang unik bisa menjadi personal branding saat seseorang terjun ke dunia politik.
Anak pertamanya yang diberi nama Jian Ayune Sundul Langit, lulusan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), tersebut telah memiliki personal branding tersendiri.
“Suatu saat mau jadi politisi mau nyaleg, caleg nomor urut 1, Jian Ayune Sundul Langit namanya. Kan keren kan,” ujarnya.
Tidak hanya anak pertama saja, Giri memberi nama unik kepada anak kedua dan ketiga.
Dia memberi nama anak keduanya Lintang Panuntun Qolbu dan anak bungsunya dengan nama Gibran Cahyaning Pangeran.
Lintang Panuntun Qolbu menurut Kang Giri memiliki arti bintang penuntun hati atau kalbu.
“Jika diartikan per kata, 'Lintang' adalah bintang atau cahaya, 'Panuntun' adalah menuntun, dan 'Qolbu' adalah kalbu. Jika diartikan, bintang atau cahaya yang bisa menuntun. Siapa tahu menjadi cahaya yang bisa menerangi kalbu banyak orang,” ucapnya.
Sementara arti dari nama anak bungsu yang bernama Gibran Cahyaning Pangeran menurut Kang Giri adalah kekagumannya kepada sosok penulis puisi Khalil Gibran, seorang penulis puisi yang menjadi idolanya.
“Nama Gibran karena saya gandrung (suka) puisi waktu muda. Kemudian, Cahyaning Pangeran merupakan persuasi dari cahaya Tuhan,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Bupati-Ponorogo-Sugiri-Sancoko-saat-menerangkan-Oleh-oleh-dari-KPK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.