Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KPK OTT Bupati Ponorogo

Profil Lengkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang Terjaring OTT KPK

Sugiri Sancoko menjadi Bupati Ponorogo dalam dua periode. Namun di periode kedua, baru 10 bulan menjabat ia terjaring OTT KPK.

TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
TERJARING OTT KPK - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko di Pringgitan (sebutan rumah dinas Bupati Ponorogo), Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Sugiri terjaring OTT KPK pada Jumat (7/11/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari KPK pada Jumat (7/11/2025).

Penangkapan Sugiri dibenarkan Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto. “Benar,” kata Fitroh.

Sugiri ditangkap atas dugaan kasus korupsi mutasi dan promosi jabatan

Penangkapan Sugiri terjadi tak lama setelah memberikan statement terkait agenda rutin Pemkab Ponorogo.

Sesuai prosedur hukum, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Sugiri Sancoko.

Keterangan lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan, barang bukti, dan pihak lain yang terlibat akan disampaikan dalam konferensi pers resmi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun kuasa hukum Sugiri Sancoko.

Baca juga: Sehari Sebelum OTT KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Sempat Kumpulkan Pejabat Pemkab dan DPRD

Pecahkan Mitos

Setelah terpilih sebagai Bupati Ponorogo dalam Pilkada 2024, Sugiri Sancoko dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta pada Kamis (20/2/2025) silam.

Dalam hal ini, Sugiri telah menjabat sebagai Bupati Ponorogo periode kedua selama 10 bulan.

Kang Giri sapaan akrabnya menjadi Bupati Ponorogo periode 2025-2030.

Kang Giri merupakan putra asli Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Ia memimpin Bumi Reog dalam dua periode. Artinya mitos Pilkada Ponorogo tidak ada Bupati menjabat dua periode berturut-turut terpecahkan.

Mitos tersebut menyatakan bupati terpilih di Ponorogo bergantian antara wilayah timur dan barat Sungai Sekayu, yang membelah Ponorogo menjadi dua bagian. 

Misalnya, pada Pilkada 2005, Muhadi Suyono yang berasal dari Kelurahan Mangkujayan (etan kali) terpilih sebagai bupati, kemudian digantikan oleh Amin dari Kecamatan Kauman (kulon kali) pada 2010. 

Kemudian Pilkada 2015, Ipong Muchlissoni dari Patihan Wetan (etan kali) memenangi kontestasi menggantikan Amin.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved