Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pelaku UMKM Kotak Cabai di Bondowoso Rekrut Pekerja Lansia, Produksi Capai 200 unit per Hari

Pekerja lansia gigih saat membuat kotak cabai di usaha milik Fathor Herman di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan Bondowoso, Jawa Timur

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Sinca Ari Pangestu
LANSIA - Pemilik usaha pembuatan kotak cabai, Fathor Herman (baju hijau) saat berfoto bersama para pekerja lansianya di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, pada Sabtu (8/11/2025). 

Dia mengaku usaha tersebut sudah berlangsung selama 7 tahun sejak tahun 2018. Baru sekitar tahun ke ke empat, dirinya memberanikan diri merekrut pegawai.

Pasalnya, pesanan kian meningkat. Dari semula yang hanya diminta membuat puluhan kotak. Kini, dalam sehari dia harus mengirim 200 kotak cabai dan sayuran. Baik ke Jember, Bondowoso, hingga Situbondo.

"Awal mula dulu teman nyuruh saya buat kotak, cocok sampai sekarang," jelasnya.

Dia membuat kotak cabai dan sayuran dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 42 cm, dan tinggi 40 cm. Satu kotak buatannya mampu menampung 30 kilogram cabai. Dia menjual per kotaknya dengan harga Rp 15 ribu.

Jadi setiap malamnya, transaksi penjualannya mencapai Rp 3 juta dari penjualan 200 kotak.

"Ada kotak telur, tapi tak laku dulu murah cuma Rp 5 ribu," jelasnya.

Tak Dapat Perhatian dari Pemerintah

Untuk bahan, kata Fathor, sudah ada yang mengirim kayu ke tempatnya dengan jumlah 1-3 pikap. Kayu yang digunakan merupakan kayu Nangka dan Mahoni.

"Beli kayunya di Alas Sumur (Desa di Bondowoso, red)," jelasnya.

Meski selama ini usahanya telah mempekerjakan banyak orang dan transaksinya jutaan. Namun, Fathor tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

"Semuanya modal sendiri. Tak pernah dikasih bantuan," terangnya.

Sanidan (80) pekerja di usaha pembuatan kotak cabai, menerangkan bahwa senang sekali masih  tetap bisa bekerja. Karena selama ini anaknya pun tak mengijinkan bekerja karena usia sudah tua.

Tapi, dia mengaku hanya berdiam diri di rumah membuatnya tak nyaman.

"Badan pengen gerak. Kalau cuma duduk, tidur itu tak enak," ujarnya.

Ia mengaku uang hasil kerjanya digunakan untuk membeli beberapa kebutuhannya. Serta dibagikan pada cucu.

"Kalau pengen-pengen itu, enak langsung beli. Kasih ke cucu juga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved