Koperasi Merah Putih di Jatim
Ponorogo Bentuk 307 Koperasi Merah Putih, 2 Diantaranya Telah Berjalan, Beroperasi Penuh di 2026
307 Koperasi Merah Putih telah terbentuk di Ponorogo, menjadikan daerah ini tercepat kedua di Jawa Timur
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 307 Koperasi Merah Putih telah terbentuk di Ponorogo, menjadikan daerah ini tercepat kedua di Jawa Timur.
- Pemkab fokus pada pembinaan SDM dan penataan core bisnis agar koperasi saling mendukung dan tidak tumpang tindih.
- Target 2026, seluruh koperasi yang telah berdiri harus mulai beroperasi optimal dan berkontribusi pada ekonomi desa.
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Akhir Juli lalu tepatnya 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Koperasi Merah Putih.
Seluruh Indonesia ada 80 ribu Koperasi Merah Putih terbentuk. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo turut membentuk Koperasi Merah Putih.
Tak main-main, di Bumi Reog sudah terbentuk 307 Koperasi Merah Putih. Ratusan Koperasi Merah Putih ini resmi berbadan hukum. Pembentukan ini dibiayai oleh Pemkab Ponorogo.
“Kami usahakan semua mempunyai Koperasi Merah Putih. Dan 307 Koperasi Merah Putih terbentuk. Kita tercepat nomor 2 se Jatim, kalah berapa menit saja dari Nganjuk,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko sambil berkelakar, Selasa (28/10/2025).
Pasca didirikan, Kang Giri—sapaan akrab—Koperasi Merah Putih mengaku tidak sepenuhnya semua bisa berjalan. Bahwa data terhimpun hanya ada 2 Koperasi Merah Putih yang mulai berjalan.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Pulogedang Jombang Penggerak Ekonomi Lokal: Fokus Jadi Supplier, Bukan Pesaing
Fokus Pembinaan dan Penataan Core Bisnis
2 Koperasi Merah Putih adalah di Desa Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun dan Desa Bringinan Kecamatan Jambon.
“Sudah sedang berjalan sedang berjalan karena banyak to nduk untuk 307 itu tidak gampang, maka dibina pelan tapi cepat,” kata Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Dia menyatakan bahwa saat ini Pemkab Ponorogo fokus bagaimana memilah masing-masing Koperasi Merah Putih mempunyai core bisnis masing-masing.
“Jangan saling tabrakan, pengurusnya harus kita carikan pengurus yang harus pinter betul misalnya hanya di anggota, tapi karena dia orang hebat cerdas ya, mereka harus-harus bisa menjadi pemimpin di dalam koperasi,” urainya.
Langkah awal, kata dia, ketika membentuk Koperasi Merah Putih adalah menyeleksi secara detail pengurus Koperasi Merah Putih masing-masing desa maupun kelurahan.
“Kami pilah, jangan kemudian pengurusnya bad debt atau punya masalah dengan bank sebelumnya. Maka kami dorong untuk diteliti betul pengurus satu demi satu, kira cek kan kita bantu ngecek di beberapa bank,” tuturnya.
Tujuannya jangan ada pengurus Koperasi Merah Putih pernah mempunyai pinjaman yang macet. Ditakutkan, kemudian terjadi transaksi ada yang menyendat.
“Dengan bank gandoli dan mempersulit maka itu yang pertama. Akhirnya kita tercepat nomor 2 hanya beda berapa menit itu sama Nganjuk,” tambahnya.
Kedua, jelas dia, Pemkab Ponorogo sedang mengatur core bisnis masing-masing Koperasi Merah Putih berbeda. “Agar jangan kemudian 1 dengan koperasi desa berikutnya itu sama-sama biar kemudian saling menjadi ekosistem,” tegasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/koperasi-merah-putih-di-ponorogo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.