Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Koperasi Merah Putih di Jatim

Ponorogo Bentuk 307 Koperasi Merah Putih, 2 Diantaranya Telah Berjalan, Beroperasi Penuh di 2026

307 Koperasi Merah Putih telah terbentuk di Ponorogo, menjadikan daerah ini tercepat kedua di Jawa Timur

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
GROUNDBREAKING- Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno saat pelatakan batu pertama pembangunan Gerai Koperasi Merah Putih di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jatim,  Jumat (17/10/2025). Pemerintah pusat mulai membangun gerai Koperasi Merah Putih. Groundbreaking gerai Koperasi Merah Putih dimulai di 800 tempat, Jumat (17/10/2025). di Bumi Reog sudah terbentuk 307 Koperasi Merah Putih. Ratusan Koperasi Merah Putih ini resmi berbadan hukum. Pembentukan ini dibiayai oleh Pemkab Ponorogo. 

Contoh misal Koperasi Merah Putih Desa A mempunyai usaha alat memanen. Koperasi Merah Putih B yang berada di sebelahnya jangan sampai mempunyai usaha yang sama.

“Yang Desa B bisa diarahkan untuk menjadi ekosistemnya MBG (Makan Bergizi Gratis). Menjadi suplayer. Kami dorong untuk berkolaborasi,” ucapnya.

Pun bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang lebih dahulu berdiri. Sehingga antara Koperasi Merah Putih dan BUMDES saling kolaborasi.

“Menjadi-menjadi-menjadi-menjadi partner yang saling untungkan simbiosis mutualisme,” tambah Kang Giri.

Saat ini, jelas Kang Giri, memang baru beberapa yang telah berjalan. Namun bukan berarti Pemkab Ponorogo dalam hal ini Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperdagkum) berdiam diri.

“Nanti kita atur bersama-sama maka kochijg pendekatan dan kemudian pembinaan selalu harus dilakukan oleh perdagkum ini sudah-sudah turun dan sudah melakukan hal yang kami maksud,” tambahnya 

Kang Giri mengatakan bahwa Koperasi Merah Putih memang diwajibkan mempunyai 7 gerai bisnis. Diantaranya adalah apotek desa atau kelurahan, unit bisnis simpan pinjam.

“Tapi yang jauh lebih penting agar tidak tercerabut dari akar budaya di desa kopetasi, ya bisnis dengan yang ada di desa biar kemudian lebih bisa hidup dan bisa bertahan lama dan pasti bisa berhasil,” tegasnya.

Kang Giri menyebutkan bahwa kendala awal yang dihadapi adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana harus SDM yang betul-betul berkualitas.

Hal itu dilontarkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Ponorogo bukan tanpa sebab. Lantaran mereka akan menjalankan dalam tanda kutip bisnis.

“Jangan sampai tidak bagus, maka kochenf di bisnis sangat kami utamakan untuk-untuk bagaimana seorang pengurus koperasi adalah seorang manajer adalah seorang market adalah seorang bisnis men yang itu harus-harus kita siapkan bersama,” tambahnya.

Bupati Ponorogo dua periode ini mengaku memang pasca didirikan sampai akhir Oktober, belum diketahui secara detail berapa tenaga kerja terserap.

“Saya belum-belum lihat detail ya. Tapi kalau ke depan sudah bisa berdiri dan mungkin setahun lah , saya minta waktu setahun lah. Kalau hari ini kan kita tidak bisa ngomong, barangkali kan karena koperasi belum bisa maju,” tambahnya

Pun apakah nanti Koperasi Merah Putih mampu menggaji karyawan atau tidak. Kang Giri mengklaim bisa menyebutkan saat ini. Berbeda jika Koperasi Merah Putih sudah mulai berjalan.

“Saya belum bisa ngomong kalau sudah tumbuh nanti baru kemudian bisa dihitung. Berapa selerinya, berapa untungnya berapa kebutuhan,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved