Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim Siap Tindaklanjuti Laporan Soal Sampah yang Diduga Cemari Bali Kiriman dari Jawa Timur

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menindaklanjuti laporan dari Pemprov Bali yang menyebut sebagian besar sampah dari Jatim

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh
KIRIMAN SAMPAH - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak akan menindaklanjuti adanya laporan dari Pemprov Bali yang menyebut sebagian besar sampah di pulau dewata berasal dari Jawa Timur.  
Ringkasan Berita:
  • Gubernur Bali menyebut sebagian besar sampah di pantai Bali berasal dari Jawa Timur dan daerah lain.
  • Fenomena sampah kiriman rutin terjadi setiap musim hujan, khususnya Desember–Februari.
  • Pemprov Jatim akan berkoordinasi langsung dengan Pemprov Bali untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim akan menindaklanjuti adanya laporan dari Pemprov Bali yang menyebut sebagian besar sampah di pulau dewata berasal dari Jawa Timur. 

Hal ini dikatakan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Dalam wawancara, Senin (17/11/2025), Emil Dardak menyebut pihaknya akan mengecek langsung kebenaran pernyataan tersebut. Ia pun mengaku akan berkoordinasi dengan Pemprov Bali untuk menelusuri kebenaran hal tersebut.

“Saya cek dulu lah kalau antar daerah seperti itu, saya diskusinya biar langsung antara Gubernur Bali dengan Gubernur Jatim dan Wagub Jatim dengan Wagub Bali, nanti kita pasti akan tahu maksudnya seperti apa. Saya terus terang belum mendengar langsung kami lihat dulu,” tegas Emil.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Gubernur Bali, I Wayan Koster, sebelumnya mengungkapkan bahwa sebagian besar sampah yang mencemari pantai di Bali berasal dari Jawa Timur. Selain itu, sampah juga terbawa arus dari Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Baca juga: Respon Pelaku Thrifting Surabaya Soal Larangan Impor Baju Bekas: Seleksi Ketat Sampah Tekstil

Sampah Kiriman di Musim Hujan

“Setiap tahun, di musim hujan lebat, Bali tidak hanya kotor karena sampah yang kita hasilkan sendiri, tetapi juga kedatangan sampah kiriman dari luar daerah. Ini sudah menjadi siklus tahunan, khususnya antara Desember hingga Februari,” ungkap Koster. 

Menurut Koster, arus laut selama musim penghujan menyebabkan material sampah terbawa hingga ke perairan selatan Bali dan akhirnya menumpuk di pesisir.

Pernyataan tersebut disampaikan Koster saat apel kesiapan penanganan sampah di Baruna Shelter, Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (2/11/2025). 

Baca juga: Wujudkan Ekonomi Sirkular, MPM Honda Jatim dan Warga Kauman di Malang Dirikan Bank Sampah

Koster menjelaskan bahwa apel siaga ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Bali untuk mengantisipasi fenomena sampah kiriman.

Dengan diadakannya apel itu, Koster berharap dapat mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi potensi meningkatnya volume sampah kiriman yang rutin terjadi setiap musim hujan. 

“Pantai Kuta adalah etalase pariwisata Bali. Tempat wisatawan asing dan domestik menikmati keindahan alam kita. Jangan sampai keindahan itu terganggu oleh tumpukan sampah yang membuat pantai terlihat jorok dan kotor,” jelas Koster.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved