Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Trauma Mendalam Korban Semeru, Rumah Warisan Daniyal di Lumajang Tertimbun Lahar Setinggi Lutut

Erupsi Gunung Semeru kembali memaksa warga di kawasan rawan bencana untuk menghadapi situasi yang memilukan.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
RATAP - Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, meratapi rumah dan tempat usahanya terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa.  
Ringkasan Berita:

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru kembali memaksa warga di kawasan rawan bencana untuk menghadapi situasi yang memilukan.

Salah satunya dialami Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang rumah dan tempat usahanya terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa.

Daniyal (37), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang tempat usaha dan rumah terdampak erupsi awan panas kemudian disusul material lahar vulkanik setinggi hampir setengah badan orang dewasa. 

Bagi Daniyal, peristiwa pada Rabu petang itu menjadi momen yang sangat menggetarkan. Ia mengaku tidak menyangka aliran awan panas bakal mencapai permukiman mereka.

Baca juga: 60 Personel Disiagakan Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Semeru di Perbatasan Malang dan Lumajang

“Yang terpenting bisa evakuasi semua,” ujarnya dengan nada berat, Kamis (20/11/2025).

Lahar Masuk Saat Maghrib, Evakuasi Kunci Keselamatan

Daniyal menceritakan bahwa sebelum kejadian kali ini, aliran lava maupun lahar dingin tidak pernah mencapai wilayah rumahnya. 

Namun pada momen erupsi 2025 kali tepatnya menjelang magrib, situasi berubah drastis.

“Awalnya awan tidak sampai sini, saat maghrib itu tiba-tiba ada lahar itu. Ada sirine  terdengar sekitar jam sebelum jam 2 saya lalu saya sama keluarga itu langsung mengungsi, tapi kata warga sekitar itu lahar dingin masuk sekitar maghrib atau isya',” tuturnya.

Aliran material vulkanik berwarna kelabu itu datang cepat, membawa bebatuan dan lumpur pekat. 

Peristiwa itu meninggalkan luka batin mendalam bagi Daniyal. Rumah yang kini dipenuhi material vulkanik adalah rumah warisan keluarga yang sudah berdiri sejak zaman kakeknya.

“Kejadian ini membuat saya sedih, karena rumah ini sudah ada sejak kakek saya. Beberapa tahun lalu sebenarnya lahar dingin tidak sampai ke sini, tapi sekarang sampai ke sini. Rasanya trauma dan kaget,” ucapnya.

Saat ini Daniyal dan keluarganya tiga orang yang tinggal dalam satu rumah terpaksa mengungsi di rumah kerabat di Candipuro. 

Ia belum berani kembali di rumahnya karena ancaman susulan masih mungkin terjadi.

Baca juga: Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Mengungsi, BPBD Lumajang Pastikan Pengungsian Aman

Rumah beserta halaman dan tempat usaja  yang menjadi sumber penghidupan mereka kini terkubur material setinggi hampir satu lutut orang dewasa. Seluruh ruangan dipenuhi lumpur vulkanik.

“Sementara belum bisa mengkalkulasikan berapa kerugian. Mungkin ratusan juta, karena semua ruangan kemasukan material lahar dingin,” katanya.

Daniyal berharap kondisi segera stabil dan pemerintah dapat membantu proses pemulihan di wilayahnya yang sudah beberapa kali diterjang bencana dari aktivitas Gunung Semeru.

Meski demikian, ia bersyukur keluarganya berhasil selamat dari bahaya dan bisa mengungsi tepat waktu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved