Potongan Tubuh Manusia di Rel Kediri Gegerkan Warga, Identitas Terkuak, Ternyata Warga Blitar

Dia sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan diketahui tinggal bersama adik kandungnya, Nur Rokhim.

Menurut keterangan keluarga, SA sudah beberapa bulan terakhir mengalami depresi dan menjalani pengobatan di Poli Jiwa RS Bhayangkara Kediri.

Kondisinya disebut semakin memburuk sejak April 2025 karena penyakit darah tinggi dan batu ginjal yang tak kunjung sembuh.

"Menurut keterangan keluarga, korban sudah enam kali menjalani pengobatan di Poli Jiwa. Terakhir dia menolak diajak kontrol dan memilih titip obat saja," jelas Hary.

Hary mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan sejumlah saksi, kuat dugaan korban meninggal karena tertabrak kereta api saat melintas di rel tanpa palang pintu.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka akibat benturan kereta api. Keluarga juga sudah memastikan identitas korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah," katanya.

Ia menambahkan, polisi tidak menemukan indikasi tindak pidana dalam insiden ini.

Keluarga korban telah menandatangani surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi, dengan alasan jenazah segera akan dimakamkan di kampung halamannya di Blitar.

"Kami sudah serahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses penyelidikan dinyatakan selesai karena keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima sebagai kecelakaan," pungkas Kompol Hary.