Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petani di Kabupaten Kediri Diminta Waspadai Perubahan Cuaca yang Tak Menentu

Petani di Kabupaten Kediri diimbau untuk lebih waspada menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu serta potensi hujan datang lebih awal

Penulis: Isya Anshori | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Isya Anshori
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri memanen jagung di wilayah Plosoklaten akhir bulan September 2025. 

 

Ringkasan Berita:
  • Dispertabun Kabupaten Kediri mengimbau petani waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan potensi hujan yang datang lebih awal.
  • Petani diminta menyesuaikan jenis, pola, dan waktu tanam agar hasil panen tidak terdampak hujan, terutama untuk tembakau dan jagung.
  • Langkah cepat memanen tembakau sebelum hujan terbukti mengurangi kerugian, sementara petani jagung diingatkan menjaga drainase agar lahan tidak tergenang.

 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Petani di Kabupaten Kediri diimbau oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) untuk lebih waspada menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu serta potensi hujan yang datang lebih awal dari perkiraan. 

Cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi secara pasti dikhawatirkan berdampak pada hasil panen, terutama bagi petani tembakau dan jagung.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Sukadi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan memperkuat komunikasi bersama BMKG dan menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Jawa Timur terkait peningkatan curah hujan di wilayah Jatim.

"Jadi, kami berkomunikasi dengan BMKG terkait curah hujan yang ada di Kabupaten Kediri. Selain itu, Ibu Gubernur Jawa Timur juga sudah mengeluarkan surat edaran tentang antisipasi hujan. Informasi ini kami teruskan ke seluruh petugas lapangan dan kelompok tani," kata Sukadi, Senin (3/11/2025).

Baca juga: BMKG Prediksi Musim Hujan Kediri Datang Lebih Awal 1 Bulan, Warga Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Sukadi menegaskan bahwa seluruh penyuluh pertanian di lapangan telah diminta untuk menyampaikan informasi cuaca kepada para petani secara cepat dan masif.

Hal ini penting agar petani bisa menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca, baik dalam memilih varietas tanaman, pola tanam, maupun waktu panen.

"Supaya para petani bisa segera menyesuaikan diri, mulai dari jenis tanaman yang ditanam hingga waktu tanam dan panen. Kami berharap petani tidak salah langkah karena faktor cuaca," jelasnya.

Sukadi mencontohkan, pada akhir September lalu pihaknya telah melakukan koordinasi langsung dengan BMKG Karangploso untuk mendapatkan data curah hujan terbaru. Hasilnya, BMKG memprediksi hujan akan mulai turun di wilayah Kediri pada minggu ketiga bulan Oktober ini. 

Baca juga: Jagung Subsidi Rp5.500 Per Kilogram Bantu Peternak Ayam di Jombang Tekan Biaya Pakan

"Waktu itu kami melihat di lapangan masih banyak tanaman tembakau. Padahal, kalau tembakau kena hujan bisa rusak total. Karena itu, sejak awal Oktober kami sudah minta kepada petani agar segera memanen tembakaunya bila sudah cukup usia, meskipun belum 100 persen kering," tutur Sukadi.

Langkah cepat itu, kata Sukadi, terbukti membantu banyak petani menghindari kerugian. Sebagian besar petani tembakau berhasil menyelesaikan panen sebelum hujan deras mulai turun di pertengahan Oktober. 

Namun, ia mengingatkan masih ada potensi kerugian pada tanaman lain, seperti jagung.

"Saat kami turun ke lapangan, kami melihat masih banyak tanaman jagung. Memang sebagian besar sudah mengering, tapi ada beberapa lahan yang mulai tergenang air. Kalau hujan terus-menerus, hasilnya bisa kurang maksimal karena masa panen belum cukup umur," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved