Bocah Tenggelam di Kubangan Bukit Jaddih
Prarekonstruksi 6 Santri Tenggelam di Bukit Jaddih Bangkalan madura, Libatkan Guru Ponpes dan Warga
Total sebanyak 39 adegan dalam prarekonstruksi yang dilaksanakan di kubangan Bukit Jaddih yang tewaskan 6 santri
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Polres Bangkalan gelar prarekonstruksi 39 adegan insiden tenggelamnya 6 santri di Bukit Jaddih.
- Identitas korban terdiri dari santri berusia 7–10 tahun asal Surabaya, Sampang, dan Sidoarjo.
- Kubangan bekas tambang dengan kedalaman 145 cm menjadi lokasi tragis tenggelamnya para santri.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Polres Bangkalan menggelar prarekonstruksi insiden tenggelamnya 6 santri di Bukit Jaddih.
Total sebanyak 39 adegan dalam prarekonstruksi yang dilaksanakan hingga menjelang petang di lokasi kejadian, kubangan air bekas aktifitas tambang galian C di Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Jumat (21/11/2025).
Bukit Jaddih berlokasi di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 10 km dari pusat kota Bangkalan dan 28 km dari Surabaya.
Bukit Jaddih adalah destinasi wisata alam unik yang terletak di Bangkalan, Madura, Indonesia. Tempat ini merupakan bekas area pertambangan batu kapur aktif yang lubang dan guratan
Kapolsek Socah, Iptu Pariadi mengungkapkan, pelaksanan prarekonstruksi melibatkan sebanyak 20 orang yang terdiri dari ustad, ustadzah, dan para santri yang berstatus sebagai saksi atas musibah tewasnya enam korban santri Ponpes Jabal Qur’an.
Baca juga: Fakta Pilu 6 Santri Bocah Tenggelam di Bukit Jaddih Bangkalan, Tewas Saat Main Tahan Napas: Hilang
“Adegan dimulai saat keberangkatan dari pondok Jabal Quran, kemudian naik ke perbukitan hingga sampai ke TKP, di mana 6 santri meninggal karena tenggelam,” ungkap Pariadi didampingi Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama.
Identitas Lengkap Korban
Identitas keenam santri yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan terdiri dari Louvin Al Baru (9), asal Sambikerep, Surabaya, Salman Al Farisi (9), asal AStapah, Kabupaten Sampang, Rosyid Inul Yakin (10), asal Tambak Dalem, Surabaya, Reynand Azka Mahardika (9), asal Sambikerep, Surabaya, Moh Nasiruddin Adrai (9), asal Panggung, Sidoarjo, dan Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7), Kalimas Surabaya / Desa Parseh, Kecamatan Socah.
“Tubuh empat korban ditemukan mengapung dan tubuh dua korban santri lainnya ditemukan di dasar kolam. Empat korban ditemukan mengambang di ujung Selatan, sementara posisi tubuh dua korban yang ditemukan di dasar kolam tidak jauh dari empat korban yang mengambang,” pungkas Pariadi.
Hasil olah TKP pada pagi hari sebelumnya, Kasi Identifikasi Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Soekris Trihartono mengungkapkan, untuk titik ditemukan tiga korban berada pada kedalaman sekitar 145 Cm dengan panjang kubangan air 59 meter dan lebar 28,4 meter.
Seorang pria, Khoim, warga sekitar TKP juga turut terlibat dalam prarekonstruksi untuk memperagakan pada adegan ke-35 saat menggendong tubuh salah seorang santri di bibir kubangan air.
Ia mengungkapkan, awalnya mendapatkan informasi bahwa ada enam bocah santri tenggelam dan belum ditemukan. Tanpa berpikir panjang, Khoim langsung berlari menuju lokasi dan menerjang kubangan air yang dipenuhi bebatuan kapur.
“Lutut saya beberapa kali membentur batu, saya merasa merinding saat menggendong,” singkatnya kepada Tribun Jatim.
Melanggar Larangan dan Lepas dari Pengawasan Ustad
Di sela gelaran olah TKP, Kompol Hosna didampingi Kapolsek Socah,, Iptu Pariadi berdialog dengan beberapa saksi santri yang sudah berusia remaja. Dalam catatan pihak kepolisian, para saksi itu berinisial AND, RG, dan KL.
“Ada santri selamat dan lapor ke ustadzah kalau adiknya hilang. Santri kecil tadi main tahan napas, tapi tidak balik (muncul) lagi, tiba-tiba sandal mereka ngambang semua,” ungkap saksi AND kepada Hosna.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Khoem-pria-asal-sekitar-Bukit-Jaddih-jalani-prarekonstruksi-santri-tenggalam-di-bangkalan.jpg)