Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Protes Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Gubernur Jatim Khofifah: Tim Bekerja Profesional

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, merespons soal proses pencarian korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
PROFESIONAL - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ditemui usai Ziarah Makam Gubernur Suryo, Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Minggu (5/10/2025). Khofifah tegaskan proses pencarian korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo,yang diwarnai gelombang protes dari keluarga korban, dipastikan berjalan profesional 

Poin Penting:

  • Isu: Gubernur Khofifah merespons protes keluarga korban terkait lambannya evakuasi di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
  • Penegasan Gubernur: Proses evakuasi dilakukan secara profesional oleh tim gabungan (Basarnas, BNPB, Akademisi).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, merespons soal proses pencarian korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo,yang diwarnai gelombang protes dari keluarga korban.

Insiden tersebut terjadi pada hari ke 5, Jumat (3/10/2025).

Ketegangan terjadi dipicu keluarga santri menganggap, kinerja tim gabungan lamban saat melaksanakan evakuasi korban.

Baca juga: PPP Magetan Komentari Polemik Ketua Umum, Tegaskan Satu Suara Dukung Agus Suparmanto

Ditemui usai Ziarah Makam Gubernur Suryo, Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Minggu (5/9/2025) pukul 11.00 WIB, Khofifah menegaskan, semua tahapan berjalan dengan profesional.

Menurutnya, tim yang dikerahkan meliputi Basarnas, BNPB, hingga para akademisi dari kampus ternama.

“Ini sudah dikerjakan tim yang sangat profesional. Tetapi bahwa perlu diketahui tidak bisa secepat yang diharapkan, karena ini bukan mengambil bongkahan,” tegas Khofifah.

Mantan Menteri Sosial tersebut menilai, walaupun sudah mengerahkan 4 alat berat, dan sesuai dengan permintaan tim gabungan, namun penggunaannya tetap butuh kehati hatian.

“Tidak sesederhana itu. Hingga pada hari ketiga proses evakuasi baru menggunakan alat berat,” ungkapnya.

Sejak peristiwa terjadi Senin (29/9/2025), pihaknya menyiapkan berbagai supporting yang dibutuhkan di lapangan.Selain alat berat, juga disediakan lampu dengan kapasitas penerangan tinggi, guna kelancaran evakuasi selama 24 jam.

“Kami sampaikan kepada RSUD Sidoarjo biaya pengobatan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Sekali lagi ini tidak sekedar mengambil bongkahan. Kalau mengambil bongkahan cepat,” bebernya. 

“Tapi di bawah ini harus diantisipasi kemungkinan adanya korban. Sehingga yang dilakukan sebetulnya bukan pengerukan, bukan mengambil bongkahan, tetapi membuka akses. Semua dipandu tim yang sangat profesional,” sambung Khofifah.

Baca juga: Telusuri Penyebab Kematian Suroso di Tambang Magetan, Polisi Periksa Pekerja dan Pemilik Tambang

Ia juga memastikan, petugas dari Posko DVI Postmortem masih terus bekerja keras, mengidentifikasi jenazah korban.

“Melibatkan Polda Jawa Timur dan Mabes Polri, turun membantu penguatan. Lalu Tim Forensik juga ikut bekerja. Jumlahnya bisa berubah. Tapi tadi malam sudah ada tiga jenazah teridentifikasi. Saya termasuk yang ikut melepas penyerahan tiga jenazah kepada tiga wali santri,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved