Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Malang Bersedia Bongkar Jembatan Bambu Sonokembang, Beri Satu Syarat

Warga Pandanwangi Kota Malang, bersedia membongkar jembatan darurat dari bambu, yang melintasi Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
JEMBATAN BAMBU - Kondisi jembatan darurat yang terbuat dari bambu yang dibangun hasil swadaya warga RT 4/RW 5 Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (27/10/2025). Jembatan darurat itu dibangun untuk mempermudah akses karena jalur utama yaitu Jembatan Sonokembang mengalami ambrol karena banjir pada 10 Oktober 2025 lalu dan belum dilakukan perbaikan. 

Poin Penting:

  • Warga Malang berharap pemkot segera membangun jembatan bailey yang melintasi Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara.
  • Jika jembatan bailey telah dibangun, warga bersedia membongkar jembatan darurat yang terbuat dari bambu.
  • Jembatan darurat itu khusus diperuntukkan pejalan kaki serta pengendara sepeda motor.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Warga RT 4/RW 5 Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, bersedia membongkar jembatan darurat yang terbuat dari bambu, yang melintasi Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara.

Namun ada syarat yang diajukan warga.

Yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga harus siap memasang jembatan bailey.

Sebagai informasi, jembatan bailey termasuk jenis jembatan darurat yang terbuat dari panel logam yang mudah dipasang dan dipindahkan.

Rencananya, Pemkot Malang lewat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang akan memasang jembatan bailey di sisi timur dari Jembatan Sonokembang.

Ketua RT 4/RW 5 Kelurahan Pandanwangi, Khotib Hambali membenarkan hal tersebut.

"Rencananya, Pemkot Malang akan memasang jembatan bailey. Sesuai kesepakatan warga, kami siap membongkar jembatan darurat bambu kalau sudah terpasang jembatan bailey," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/10/2025).

Apabila jembatan bailey tersebut tidak kunjung dipasang, maka warga tetap mempertahankan keberadaan jembatan bambu.

Selain mempermudah akses, warga juga tidak harus memutar jauh ketika mengantarkan anaknya ke sekolah yang berada di sisi seberang.

"Sejak Jembatan Sonokembang ditutup total karena fondasinya ambrol akibat banjir, saya mendapat komplain dari warga dan pedagang karena pendapatannya berkurang dan anak-anak sekolah harus memutar jauh. Oleh karena itu, saya bergerak cepat membuat jembatan darurat yang terbuat dari bambu," jujurnya.

Baca juga: Jembatan Sonokembang Ambrol, Warga Malang Swadaya Bangun Jembatan Bambu Darurat Sepanjang 12 Meter

Dirinya mengungkapkan, jembatan darurat itu dibangun pada Minggu (26/10/2025) lalu dan khusus diperuntukkan untuk pejalan kaki serta pengendara sepeda motor.

Akses tersebut dibuka selama 24 jam dan dijaga penuh oleh warga, baik dari sisi selatan maupun utara.

"Akses jembatan darurat ini dibuka selama 24 jam dan dijaga oleh warga yang selalu siaga dan waspada. Apabila hujannya lebat dan arus sungai deras, akan kami tutup sementara waktu sampai kondisinya dirasa sudah aman," terangnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved