Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demo Mahasiswa di Grahadi Ricuh

Heri Bingung Dagangannya Raib saat Lari dari Kericuhan Demo, Cuma Bisa Pasrah

Pedagang bernama Heri Siswanto (54) alias Ambon itu kebingungan saat dagangannya berupa air mineral raib entah kemana.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh
MENCEKAM - Suasana demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi mencekam, Jumat (29/8/2025). Apes pedagang kehilangan air mineral stok dagangannya, raib saat kabur dari kericuhan. 

Barang kali, Heri mengira, air mineral botolan barang dagangan miliknya itu, dipakai oleh orang-orang untuk membasuh muka karena perih terkena gas air mata.

Atau mungkin memang untuk diminum karena kehausan. 

"Yang buat ikhlas aja. Lebih baik saya tinggal ketimbang kena gas air mata. Menyelamatkan diri, dari pada kena batu," ungkapnya.

Terpenting, selama berlarian menyelamatkan diri, nampan panjang yang terdapat 21 lubang penampang botol dagangannya tetap melekat pada tangannya. 

Baca juga: Cuaca Jatim Sabtu 30 Agustus 2025 Cerah Sepanjang Hari, Surabaya Sidoarjo Mojokerto Bojonegoro Panas

Menurut Heri, benda yang berbentuk persegi panjang terbuat dari lapisan triplek yang dilapisi busa karet pada permukaannya, merupakan benda terpenting dalam bisnis dagangan asongan yang digelutinya hampir 10 tahun terakhir. 

"Yang penting nampan asongan punya saya, enggak hilang, kan buat jualan lagi. Ini ada 21 lubang," jelasnya. 

Situasi ricuh dalam suatu kegiatan demonstran seperti Jumat siang hingga sore hari tadi, diakui oleh Heri jarang ditemukan selama berdagang asongan di depan Gedung Grahadi.

Biasanya, demontrasi selalu berakhir damai dan tanpa tindakan berlebihan sampai menembakkan gas air mata.

Terkhusus untuk situasi Jumat siang kali ini, menurut Heri, merupakan hal yang jarang terjadi.

"Enggak sering mengalami situasi begini. Ya kalau demo ricuh seperti ini. Kalau demo biasa, ya aman aman saja," kata pria asal Tambaksari, Kota Surabaya itu.

Terlepas, dari itu semua, Kehilangan tiga kardus air mineral botolan kemasan selama kemelut kericuhan antara peserta demonstran dan aparat pecah di depan Gedung Grahadi, tak terlalu signifikan mempengaruhi pendapatnya. 

Dihitung dari beberapa botol air kemasan yang sudah laku terjual beberapa menit sebelum pecahnya kericuhan antara kedua belah kubu tadi, Heri mengungkapkan, kalkulasi keuntungan yang diperolehnya tadi, sudah menutup modal berdagang untuk seharian tadi. 

"Modalnya ya sampai Rp500 ribu. Kadang enggak sampai. Tapi bertahap. Tadi hilang 3 kardus, kerugian gak sampai Rp300 ribu. Tapi ikhlas, namanya juga kayaknya ngene. Tapi ini sudah balik modal kok," pungkasnya. 

Sementara itu, Petugas Polisi masih berjibaku mengendalikan massa aksi di tiga ruas jalan yang tak kunjung membubarkan diri seusai orasi hingga berujung bentrok dari depan Gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Surya, Genteng, Surabaya, hingga pukul 18.18 WIB, pada Jumat (29/8/2025). 

Upaya petugas kepolisian melakukan pengendalian massa tersebut dipusatkan pada tiga titik ruas. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved