Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rahmad Ayah Siswa Korban Keracunan MBG Trauma, Sebut Program Seperti Racun: Mending Bekal dari Rumah

Ayah siswa korban keracunan MBG belakangan mengungkapkan rasa trauma setelah menghadapi anaknya yang sakit karena makanan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
KERACUNAN MBG - Ilustrasi berita keracunan MBG yang memakan korban hingga 400 siswa. Seorang ayah dari korban mengungkapkan keresahan hatinya. 

Bakso yang disajikan terasa pahit, mi terasa lembek dan asam, sementara sayuran sudah seperti basi dan berlendir.

Sebagai informasi, dapur MBG yang kini menjadi sorotan baru mulai beroperasi sejak 7 Agustus 2025 lalu, setelah diresmikan secara resmi.

Untuk diketahui, menu MBG yang dibagikan saat itu terdiri dari satu buah jeruk, mie tepung, empat pentol bakso, tahu goreng, serta sayur tumis jagung.

Makanan tersebut diketahui dimasak pada malam sebelumnya di dapur MBG Desa Lemeupit, Kecamatan Lebong Sakti, kemudian dibagikan kepada siswa pada siang harinya.

Tak lama setelah menyantap makanan itu, para siswa mulai jatuh sakit secara bersamaan. Siswa TK hingga SD langsung menunjukkan gejala keracunan, sedangkan siswa SMP dan guru mulai merasakan gejala sejak sore harinya.

Ada pula sejumlah siswa yang tidak mengalami keracunan. Mereka memilih tidak memakan makanan tersebut karena tercium bau yang aneh.

Hingga saat ini, pihak dapur MBG maupun SPPG belum dapat dimintai keterangan. Informasi yang diperoleh menyebutkan ketua dapur MBG sudah diamankan Polres Lebong untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lebong, Fakhrurrozi, menegaskan pelaksanaan MBG tidak pernah melalui koordinasi dengan Disdikbud maupun Pemerintah Kabupaten Lebong.

Bahkan, pihaknya tidak mengetahui jadwal pembagian makanan MBG di sekolah-sekolah, termasuk menu yang akan dibagikan.

"Iya, tidak pernah dikoordinasikan dengan pihak Disdikbud. Kami bahkan tidak tahu ada jadwal pembagian MBG ke sekolah-sekolah, termasuk menunya juga," ujar Fakhrurrozi.

Sampel Diuji Laboratorium

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim khusus untuk menyelidiki penyebab keracunan tersebut.

Semua sampel makanan dari dapur MBG telah diamankan dan kini tengah diperiksa di laboratorium.

“Sudah, sampel telah kita ambil. Sekarang masih diperiksa di laboratorium,” ungkap Rachman kepada TribunBengkulu.com.

Ia menjelaskan, berdasarkan diagnosa sementara, para siswa mengalami intoksikasi makanan atau keracunan makanan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved