Berita Viral
Rahmad Ayah Siswa Korban Keracunan MBG Trauma, Sebut Program Seperti Racun: Mending Bekal dari Rumah
Ayah siswa korban keracunan MBG belakangan mengungkapkan rasa trauma setelah menghadapi anaknya yang sakit karena makanan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
"Besar harapan kami untuk pemerintah daerah tolong ditinjau kembali terkait MBG ini, karena warga juga sudah kecewa dan tidak menginginkan lagi. Kalau bisa, tolong perbaiki atau diganti, jangan makanan bergizi," harap Rahmad.
Ia juga mengimbau orang tua lainnya untuk tetap waspada.
"Ya untuk orang tua lain, mari kita sama-sama waspada dan jaga kesehatan anak-anak kita. Setidaknya kita juga harus melihat dan mengikuti proses MBG ini," imbau Rahmad.
Baca juga: Aksi Netizen Luar Negeri Bantu Driver Ojol Indonesia Jadi Sorotan, dari Austria Ikut Kirim Makanan
Penyebab keracunan
Penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dan guru di Kabupaten Lebong mulai terkuak.
Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Rejang Lebong kini membeberkan hasil temuan sementara.
Seperti diketahui, ratusan siswa dan guru di Kabupaten Lebong diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (27/8/2025) siang.
Kepala Loka POM Rejang Lebong, Pupa Feshirawan, menyampaikan bahwa dari hasil peninjauan awal di lokasi produksi makanan, ditemukan adanya indikasi kontaminasi silang antar bahan baku.
Selain itu, terdapat sejumlah temuan di dapur MBG, khususnya terkait area sterilisasi dan kebersihan.

“Dari hasil pengecekan langsung, memang ada indikasi terjadinya kontaminasi silang dari bahan baku yang masuk. Beberapa temuannya ada di ruangan khusus produksi makanan yang seharusnya steril, tetapi kondisinya terbuka dan kurang bersih,” ungkap Pupa.
Ia juga menegaskan bahwa bahan baku utama makanan dinyatakan negatif mengandung boraks.
Namun, sampel sisa makanan yang sempat dikonsumsi siswa dan guru masih dalam tahap pengujian laboratorium.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel tersebut baru dapat diketahui dalam beberapa hari ke depan.
“Hingga saat ini penyebab pastinya belum bisa dipastikan, karena uji laboratorium masih berlangsung. Itu perlu beberapa hari memang untuk mengetahui hasilnya,” tambahnya.
Berdasarkan informasi awal yang dihimpun, beberapa siswa mengeluhkan cita rasa makanan yang dianggap tidak wajar.
Ibu Syok Anaknya Ambil Jam Tangan Rp 11,7 M Milik Ahmad Sahroni: ini Memang Bukan Hak Kita |
![]() |
---|
Diantar Pakai Mobil Brimob, Iko Mahasiswa Unnes Disebut Polisi Tewas Kecelakaan, Ibu Curiga |
![]() |
---|
Tahu Dalang Kerusuhan Demo, Prabowo Singgung Makar & Sudah Terencana: Saya Akan Hadapi Mafia-mafia |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Warna Pink dan Hijau yang Viral usai Aksi Demo dan Seruan 17+8 Tuntutan Rakyat |
![]() |
---|
Siapa Delpedro Marhaen? Aktivis HAM yang Didatangi 10 Pria Bertubuh Tegap, Polda Metro Masih Bungkam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.