Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Bahaya Makan Daging Kucing, Fatal Sujadi Jual Daging Kucing Keliling Ngakunya Kambing Muda

Bahaya makan daging kucing, viral Sujadi jual daging kucing ngakunya kambing muda. Kini Sujadi ditangkap polisi.

Editor: Hefty Suud
iStockphoto/knape via KOMPAS.com
BAHAYA DAGING KUCING - Foto ilustrasi untu bahaya makan daging kucing bagi manusia. Belakangan viral di media sosial Sujadi penjual daging kucing keliling di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, ngakunya daging kambing muda. 

TRIBUNJATIM.COM - Geger Sujadi pria asal Lampung Tengah menjual daging kucing

Pria berusia 55 tahun ini diketahui sudah menyembelih 100 ekor kucing. 

Daging kucing tersebut lalu ia jual keliling di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) dengan menipu pembelinya. Sujadi mengatakan dagangannya adalah daging kambing muda.

Kini, Sujadi ditangkap polisi setelah aksinya terbongkar. 

Aksi Sujadi akhirnya terbongkar setelah videonya beredar di media sosial melalui akun Instagram @pagarlam_insta.

Warga yang resah lalu melaporkan hal tersebut ke polisi.

Kapolres Pagar Alam, AKBP Januar Kencana Setia Persada, mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan begitu video itu viral.

Sujadi kemudian ditangkap saat menginap di sebuah losmen pada Rabu (4/9/2025).

"Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah menjagal sebanyak 100 ekor kucing yang kemudian dijual kepada warga seharga Rp 100 ribu per kilogram," jelas Januar.

Menurut Januar, banyak warga tidak sadar bahwa daging yang dibeli sebenarnya adalah daging kucing karena pelaku meyakinkan bahwa itu daging kambing muda.

"Tersangka mengaku mendapatkan kucing tersebut di jalanan dan menjagalnya," tambahnya.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER:Rincian Gaji dan Tunjangan DPR RI - Sujadi Jual Daging Kucing Ngaku Kambing Muda

Baca juga: Sujadi Hampir Jadikan Moci Kucing Oren Daging Potong Modus Kambing Muda, Dijual Rp 120 Ribu

Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa seekor kucing Anggora hidup dan dua bilah pisau yang digunakan pelaku.

"Pengakuan tersangka menyatakan bahwa ia menjagal atau memotong sendiri kucing yang didapatkan di jalanan tersebut," ungkap Kapolres.

Ancaman Hukuman Berat Atas tindakannya, Sujadi dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam serta Pasal 302 Ayat 2 KUHP terkait penganiayaan hewan.

Ancaman hukuman yang menantinya maksimal tujuh tahun penjara.

Di tengah kasus Sujadi viral di media sosial, Tribunners perlu mengetahui apa dampak makan daging kucing

Makan daging kucing ternyata bahaya untuk kesehatan manusia. 

Baca juga: Harta Kekayaan Uya Kuya, Ikhlas Rumah Disita Rakyat Tapi Minta 20 Kucing Dikembalikan: Kepikiran

Bahaya Mengonsumsi Daging Kucing

Dikutip dari laman kemkes.go.id, kucing merupakan hewan peliharaan dan diatur dalam UU No. 41 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

Undang-undang tersebut membedakan ternak dan hewan peliharaan.

Secara umum, daging kucing bukan produk yang masuk kriteria untuk dikonsumsi manusia. 

Konsumsi daging kucing juga tidak mendapat jaminan keamanan pangan.

Kucing bukan termasuk hewan yang bisa disembelih di Rumah Potong Hewan, pun tidak ada standarisasi pemotongannya, sehingga tidak bisa dipastikan aman, sehat, dan utuh. 

Alih-alih dapat mengatasi diabetes, konsumsi daging kucing justru berisiko memunculkan efek ini pada kesehatan secara jangka panjang.

Sebuah penelitian berjudul Consumption of Domestic Cat in Madagascar: Frequency, Purpose, and Health Implications (2015), disebutkan bahwa memakan daging kucing justru bisa sangat berisiko bagi manusia.

Berikut bahaya yang mengintai karena konsumsi daging kucing.

PENJUAL DAGING CURANG - Foto ilustrasi daging kambing dan hewan kucing. Baru-baru ini. seorang pria berinisial Sujadi (55) di Pagar Alam, Sumatera Selatan, ditangkap polisi setelah kedapatan menjual daging kucing yang ia jagal dengan modus mengaku menjual daging kambing muda.
PENJUAL DAGING CURANG - Foto ilustrasi daging kambing dan hewan kucing. Baru-baru ini. seorang pria berinisial Sujadi (55) di Pagar Alam, Sumatera Selatan, ditangkap polisi setelah kedapatan menjual daging kucing yang ia jagal dengan modus mengaku menjual daging kambing muda. (Freepik - SHUTTERSTOCK/THANONGSAK KONGTONG)

1. Infeksi penyakit toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Meski hewan lain juga memiliki risiko paparan parasit ini, kucing diketahui menjadi inang utama T. gondii dengan berkembang biak di saluran ususnya. 

Pada kebanyakan orang, infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, risiko efek samping meningkat pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. 

Parasit ini dapat memicu kista dalam tubuh dan memicu penyakit yang lebih serius di kemudian hari. 

Selain itu, infeksi toksoplasmosis juga berbahaya bagi ibu hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan.

Parasit ini dapat menular melalui plasenta ke janin dan meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, bahkan masalah kesehatan serius pada anak. 

2. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme merupakan infeksi akibat bakteri Borrelia burgdorferi atau Borrelia mayonii.

Kedua bakteri tersebut disebarkan melalui gigitan kutu kucing.

Kucing tidak menularkan Lyme pada manusia. Akan tetapi, kutu yang berpindah dari kucing ke manusia berisiko menyebabkan masalah kesehatan.

Gejala infeksi Lyme meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, hingga ruam kulit khas yang disebut eritema migrans.

Masalah kesehatan ini bisa diobati, tetapi mungkin menyebabkan efek samping jangka panjang.

3. Kontaminasi daging

Kucing bukanlah hewan ternak ataupun hewan konsumsi, sehingga tidak memiliki standarisasi jaminan keamanan pangan.

Daging hewan non-ternak mungkin menyebarkan meat borne disease alias penyakit yang ditimbulkan oleh kontaminasi bakteri pada daging yang dikonsumsi. 

Infeksi yang dimunculkan dari masalah ini pun beragam, mulai dari tuberculosis, brucellosis, salmonellosis, staphylococcal meat intoxication, taeniasis, trichinosis, sampai clostridiosis. 

4. Infeksi bakteri Clostridium botulinum

Bahaya makan daging kucing selanjutnya adalah risiko infeksi bakteri Clostridium botulinum.

Bakteri tersebut dikatakan dapat menghasilkan racun berbahaya (toksin botulinum) dan memicu kondisi botulisme. 

Meski relatif jarang terjadi, infeksi yang dapat menular melalui makanan ini terhitung serius.

Bakteri Clostridium botulinum menyebabkan toksin botulinum yang terbentuk dalam makanan terkontaminasi. 

Parahnya lagi, spora yang dihasilkan oleh bakteri tersebut tahan panas dan tersebar luas di lingkungan.

Termasuk anaerobik, bakteri ini berkecambah, tumbuh, dan mengeluarkan racun saat tidak ada oksigen. 

Infeksi botulisme dapat memunculkan gejala sembelit, kehilangan nafsu makan, lemas, hingga kehilangan kendali kepala secara tiba-tiba. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved