Berita Viral
Sisi Lain Siswi MTs yang Dibully 3 Temannya, Ternyata Yatim dan Tinggal Bersama Nenek
Kasus bullying terhadap siswi MTs di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah menjadi sorotan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Penulis buku kelahiran Sumatera Selatan Darwis atau yang lebih dikenal Tere Liye tidak habis pikir kejadian ini bisa terjadi.
"Kok bisa hal ini terjadi di sekolah kalian? Hal menjijikkan ini terjadi di lingkungan sekolah kalian loh, saat MPLS. Murid kelas 8 dan 9, mem-bully murid kelas 7.
Nah, kalian nyadar tidak ini serius? Atau kalian mau denial. Juga kepala dinas, pejabat2 pendidikan di Blitar? Menganggap ini masalah ringan?
Baiklah. Lebih enak memang denial. Indonesia ceraah! Banget," tulisnya.
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, aksi bullying terjadi pada Jumat (18/7/2025) sekira pukul 08.00 WIB.
Semua bermula saat korban sedang berada di dalam kelas tiba-tiba dipanggil kakak kelasnya.
"Korban diajak pergi ke belakang kamar mandi lingkungan sekolah."
"Kemudian di sana sudah ada beberapa temannya. Langsung dari siswa tersebut kurang lebih sebanyak 20 orang melakukan aksi kekerasan dengan cara menendang dan memukul korban," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu.
Baca juga: Kasus Perundungan di Bondowoso, Dinsos P3AKB Beri Pendampingan Intensif untuk Korban dan Pelaku Anak
Akibat kejadian ini, lanjut Momon, korban menderita luka di tangan dan merasakan sakit di area kepala.
Korban juga mengalami trauma karena sempat diancam oleh teman-temannya.
Lalu pada Jumat sore harinya, korban pada menceritakan kejadian ini ke orang tuanya.
Orang tua korban yang tidak terima mendatangi SMPN 3 Doko Blitar guna meminta penjelasan pada Sabtu (19/7/2025)
Proses mediasi pun digelar untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
"Dengan melibatkan kepala sekolah, kemudian orang tua, baik anak pelaku maupun dari korban," urai Momon.
Pada akhirnya, kasus aksi bullying turut dilaporkan ke Polres Blitar.
Petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa setidaknya 20 orang saksi.
Momon memastikan akan mengusut kasus ini dengan profesional dengan mengacu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Kita tetap melaksanakan proses kaitannya dengan perkara tersebut yang sudah dilakukan oleh penyidik," tegasnya.
Ditanya soal motif, Momon menjelaskan, aksi bullying di latar belakangi masalah dendam pribadi antara korban dan para pelaku.
Para pelaku sebelumnya mengaku sering di-bully oleh korban.
"Jadi ini aksi balas dendam," tegas Momon.
Momon di akhir pernyataannya mengingatkan pihak sekolah agar memperhatikan masalah kekerasan di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, aksi bullying bisa saja masuk ke ranah hukum.
"Untuk itu kami meminta agar seluruh pihak baik guru maupun orang tua maupun siswa saling mengingatkan."
"Karena anak yang melakukan kekerasan ini berisiko tinggi tindak pidana kekerasan ranah pelanggaran hukum," tandasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
siswi MTs di Kecamatan Sindue
Sulawesi Tengah
perundungan
bullying
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Fakta Kepsek SMPN Dicopot Wali Kota Prabumulih, Sempat Diduga Imbas Tegur Anak H Arlan |
![]() |
---|
Roy Suryo Anggap KPU Bawa Indonesia ke Alam Kegelapan Imbas Rahasiakan Ijazah Capres: Konyol Banget |
![]() |
---|
Agus Wedi Bakar Rumahnya Sendiri hingga Merugi Rp 30 Juta, Tetangga Gotong Royong Bantu Padamkan |
![]() |
---|
Kades Pasrah Diminta Warga Mundur karena Dianggap Tak Transparan dan Sewenang-wenang: Laporkan |
![]() |
---|
Sosok Ketua KPU yang Awalnya Mau Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres, Warga Berhasil Buat Aturan Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.