Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dicopot usai Diduga Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil, Kepsek Ditangisi Muridnya, Ikhlas Jadi Guru Biasa

Namun, Roni tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pencopotan dirinya sebagai kepsek SMPN 1 Prabumulih.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via Sripoku.com
DICOPOT DARI JABATAN - Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, dan satpam bernama Ageng yang dicopot dari jabatannya pada Senin (15/9/2025). Keputusan ini ditangisi para murid. 

TRIBUNJATIM.COM - Isu pencopotan dua figur yang cukup dikenal di SMPN 1 Prabumulih, tengah jadi sorotan dunia pendidikan di sana.

SMPN 1 Prabumulih merupakan salah satu sekolah jenjang SMP berstatus Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Prabumulih Utara, Sumatera Selatan (Sumsel).

SMPN 1 Prabumulih didirikan pada tanggal 25 Mei 1960 dengan Nomor SK Pendirian 187/SK/BIII yang berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Sekolah Minta Orang Tua Tak Menuntut Jika Siswa Keracunan MBG, Kemenag Minta Surat Harus Dicabut

Adapun yang dicopot dari jabatannya adalah Roni Ardiansyah, Kepala Sekolah yang dikenal nyentrik dan berprestasi.

Lalu ada Ageng, seorang satpam yang baru saja diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Keduanya diduga dicopot dari jabatannya setelah menegur seorang siswa yang merupakan anak pejabat.

Roni Ardiansyah sendiri bukan sosok biasa di Prabumulih.

Di Kota Prabumulih, siapa yang tidak kenal dengan sosok Roni Ardiansyah.

Ia merupakan sosok kepala sekolah yang gaul, nyentrik, dan banyak prestasi di kalangan dunia pendidikan Kota Prabumulih. 

Selain dikenal sebagai kepala sekolah yang supel dan berprestasi, ia juga merupakan Master of Ceremony (MC) kondang di Bumi Seinggok Sepemunyian.

Sosoknya kerap memandu acara-acara besar pemerintah kota.

Setiap kegiatan-kegiatan besar di Kota Prabumulih, Roni juga selalu menjadi pembawa acara, termasuk setiap perayaan karnaval HUT Kota, kegiatan lomba baris berbaris 17 Agustus hingga kegiatan-kegiatan pemerintahan lainnya yang mengundang pejabat dari luar.

Selain itu, Roni juga kerap mengisi waktu luang ketika hari Minggu dengan mengisi job sebagai pembawa acara di pernikahan masyarakat di Kota Prabumulih.

Meski demikian, di dunia pendidikan, Roni berprestasi dan membawa nama SMPN 1 Prabumulih menjadi harum.

Kepala SMPN 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, Roni Ardiansyah, mendadak dicopot dari jabatannya pada Senin (15/9/2025). Dalam waktu dekat, ia bakal menjadi guru biasa di sekolah lain yang ada di Prabumulih.
Kepala SMPN 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, Roni Ardiansyah, mendadak dicopot dari jabatannya pada Senin (15/9/2025). Dalam waktu dekat, ia bakal menjadi guru biasa di sekolah lain yang ada di Prabumulih. (Dok warga)

Roni juga setiap pagi selalu standby di depan gerbang sekolah menyambut anak masuk sekolah.

Ia bersama satpam sekolah bernama Ageng yang baru lulus sebagai PPPK menyambut tiap murid yang baru tiba, menyapa satu persatu.

Kehadirannya yang ramah dan sering berinteraksi dengan siswa, bersama satpam Ageng, membuat keduanya sangat disukai para murid.

Keduanya juga di sekolah tersebut terkenal baik.

Keduanya tak jarang bersenda gurau dengan murid bahkan meminjamkan handphone untuk menelepon orang tua murid ketika meminta jemput pulang sekolah.

Hal itulah yang membuat kedunya menjadi disenangi banyak murid di SMPN 1 Prabumulih.

Baca juga: Tertekan Dirundung Guru & Kepsek, 11 Siswa SMAN Tak Terima Dikeluarkan Sekolahnya: Kami Bukan Ilegal

Kini, nasib keduanya berada di ujung tanduk.

Meskipun surat keputusan (SK) pencopotan Roni masih dalam proses di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih.

Namun, Ageng dikabarkan telah dicopot dari posisi satpam dan dipindahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Prabumulih.

Dugaan penyebab pencopotan ini mencuat setelah Ageng dan Roni disebut-sebut menegur seorang siswa yang membawa kendaraan mobil ke sekolah.

Kabarnya, siswa tersebut adalah anak dari seorang pejabat di Kota Prabumulih.

Tangkapan layar dari akun @ardiansyah2664, Selasa (16/9/2025). Roni Ardiansyah memberikan penjelasan setelah ia dicopot sebagai Kepsek SMPN 1 Prabumulih.
Tangkapan layar dari akun @ardiansyah2664, Selasa (16/9/2025). Roni Ardiansyah memberikan penjelasan setelah ia dicopot sebagai Kepsek SMPN 1 Prabumulih. (Instagram/ardiansyah2664)

"Anak saya ketika pulang kemarin bengkak matanya, saya pikir karena apa."

"Ternyata nangis di sekolah karena Pak Roni dipindahkan," ungkap salah satu orang tua siswa, Selasa (16/9/2025).

Orang tua tersebut menambahkan bahwa Roni adalah sosok yang baik dan disayangi oleh seluruh murid.

Hingga berita ini ditulis, Roni Ardiansyah belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.

Peristiwa ini pun menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat Kota Prabumulih, terutama para orang tua dan siswa.

Mereka menyayangkan jika dedikasi dan integritas para pendidik dan staf sekolah harus dikorbankan hanya karena sebuah teguran yang bertujuan untuk menegakkan peraturan dan menjaga keselamatan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Tangis Jumiriah Tak Diusulkan PPPK Paruh Waktu, 19 Tahun Mengabdi Cuma Digaji Rp180 Ribu Sebulan

Roni pun buka suara usai video perpisahan antara dirinya dan murid-murid SMPN 1 Prabumulih, viral di media sosial.

Menurutnya, video tersebut direkam spontan oleh salah satu guru.

"Kalau lihat video yang beredar itu, tidak ada yang mengondisikan, mereka lari menyerbu saya," kata Roni saat dihubungi Kompas.com.

"Video dibuat spontanitas saja oleh guru saya." lanjutnya.

Meski video viral dan isu yang beredar kencang, Roni memilih untuk tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pencopotan dirinya.

Ia hanya mengatakan, "Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan."

Roni enggan menjabarkan kebijakan apa yang ia maksud, namun ia menegaskan bahwa ia menghormati keputusan pimpinan.

"Saya sangat menghormati keputusan pimpinan," tambahnya.

Meskipun baru menjabat sebagai kepala sekolah di SMPN 1 Prabumulih sejak Agustus 2023, Roni memiliki rekam jejak yang panjang di dunia pendidikan.

Ia sempat menjadi kepala sekolah di SMP Negeri lain selama sembilan tahun dan dikabarkan pernah dikirim ke China.

Kini, meski harus kembali menjadi guru biasa, Roni mengaku ikhlas menjalani takdirnya.

"Saya baik-baik saja, saya ikhlas," ujarnya, memberikan kesan ketenangan dan penerimaan atas segala situasi yang terjadi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Prabumulih, Darmadi, mengaku bahwa Roni dimutasi merupakan penyegaran organisasi.

"Mutasi itu soal biasa, bukan hal yang istimewa. Itu merupakan bagian dari penyegaran organisasi dan penguatan pelayanan publik. Hal itu juga akan terjadi di sekolah lainnya," kata Darmadi kepada wartawan.

Darmadi mengungkapkan, Roni dikabarkan akan dipindah ke SMP Negeri lain di Kota Prabumulih.

"Sementara sebagai guru biasa dan masih menunggu SK terbit," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved