Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

'Dosa' Kepsek Roni Ardiansyah Disinggung Wali Kota Arlan, Disdikbud Ungkap Kasus Chat Intim ke Siswi

'Dosa' Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Prabumulih bernama Roni Ardiansyah, yang viral dicopot dari jabatannya disinggung Wali Kota Prabumulih

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram.com/ardiansyah2664 - IST via Sripoku
KEPSEK VIRAL = Kepala SMP Negeri 1 Kota Prabumulih, Roni Ardiansyah yang baru saja dicopot dari jabatannya dan Wali Kota Prabumulih, Provinsi Sumatra Selatan Arlan membantah tuduhan soal anaknya bawa mobil ke sekolah. 

Saat ini, ia terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Hukum di Universitas Sjakhyakirti Palembang tahun ajaran 2023/2024.

Sebelum terjun ke dunia politik, Arlan sudah lebih dikenal sebagai pengusaha.

Arlan memulai usahanya dari bawah, bahkan bisnis karet yang dilakoninya sempat bangkrut pada 1997.

Pada 2003, Arlan kemudian bergabung dengan pengusaha karet lain hingga bisnisnya perlahan berkembang.

Baca juga: Kepsek Diprotes Siswa SMA Soal Pembangunan Masjid yang Mangkrak 2 Tahun, Baru Bangun Pondasi & Tiang

Saat ini, Arlan memiliki ratusan karyawan dan ribuan mitra dalam bisnis jual beli karet.

Selain bisnis karet, Arlan juga merambah bisnis di bidang kontraktor.

Ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jaya Abadi Prabu pada Agustus-Oktober 2017.

Kemudian, menjadi Direktur PT Jaya Abadi pada Oktober 2017-September 2023.

Arlan juga diketahui pernah tergabung sebagai anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Ia kini menjabat sebagai Dewan Penasihat Gerindra Kota Prabumulih.

Klarifikasi Roni Ardiansyah

Roni Ardiansyah memberikan klarifikasi terkait dirinya dicopot dari jabatannya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih.

Ia menegaskan pencopotannya bukan karena isu seorang siswa yang membawa mobil ke sekolah. 

"Intinya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan," kata Roni saat dihubungi pada Selasa (16/9/2025). 

Roni menegaskan bahwa ia dimutasi menjadi guru biasa karena dianggap salah mengambil kebijakan. 

Akan tetapi, ia enggan berbicara banyak mengenai kebijakan yang dimaksud. 

Isu pencopotannya sempat dikaitkan dengan kasus seorang murid yang membawa mobil ke lingkungan sekolah.

Roni menegaskan ia tidak ingin menanggapi kabar tersebut.

"Saya siap ditugaskan di mana saja. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved