Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Emosi Siswa SMA Pukul Guru di Ruang BK karena Tas Diambil, Orangtua Lihat Anak Kelahi

Seorang SMA Negeri 1 Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MR (17) memukul guru bernama Mauluddin di ruangan Bimbingan Konseling (BK).

Dok. Tribun Timur
SISWA PUKUL GURU - SMAN 1 Sinjai tampak depan. Guru SMAN 1 Sinjai, Mauluddin menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh siswanya sendiri. 

“Saya dihukum berdiri sekitar 40 menit,” ujarnya.

Oleh karena itu, MR nekat menganiaya Mauluddin di ruang BK. Ketika peristiwa terjadi, orang tua MR juga berada di lokasi.

Guru BK, Nurafiah, menjelaskan MR menyerang korban secara tiba-tiba ketika baru memasuki ruang BK.

“Orang tua siswa ini tidak bergerak. Tidak ada respons yang dilakukan saat anaknya pukul Pak Mauluddin,” ujarnya, Rabu.

WAKEPSEK DIPUKUL SISWA - Mauluddin, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Sinjai, jadi korban pemukulan siswanya, ia alami luka terbuka di bagian hidung dan lebam
WAKEPSEK DIPUKUL SISWA - Mauluddin, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Sinjai, jadi korban pemukulan siswanya, ia alami luka terbuka di bagian hidung dan lebam (YOUTUBE TRIBUNTIMUR)

Orangtua melihat anak kelahi

Ayah MR yang juga anggota Sat Lantas Polres Sinjai, Aiptu Rajamuddin, hanya duduk diam meskipun berjarak sekitar dua meter dari lokasi pemukulan.

Korban hanya menutupi kepalanya dengan tangan saat menerima pukulan berkali-kali.

MR baru berhenti setelah dileraikan orang tua siswa lain yang kebetulan berada di ruang BK.

Namun, pernyataan itu berbeda dengan keterangan Aiptu Rajamuddin.

Ia membantah membiarkan anaknya melakukan kekerasan.

“Saya berdiri dan melerai. Saya juga memarahi anak saya dan menyuruhnya minta maaf,” tuturnya.

Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG, Ternyata Makanan Mengandung Ecoli dan Salmonella

Korban terluka

Akibat aksi kekerasan itu, Mauluddin mengalami luka terbuka di hidung dan lebam di punggung.

Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi menyebut, korban belum bisa masuk sekolah karena kondisi kesehatannya belum stabil.

"Kami sudah rapat dan memutuskan MR dikeluarkan dari sekolah. Keputusan ini untuk memberi efek jera,” tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved