Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Disuruh Nonton di Bioskop, Wali Murid Protes ke Sekolah: Biaya Harusnya Tak Dibebankan ke Siswa

Pemerintah selalu menagih pihak sekolah agar anak-anak di sekolah menonton film tersebut di bioskop, namun tidak semua orang tua murid mampu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Phoenix Leicester
NONTON DI BIOSKOP - Ilustrasi wali murid protes imbauan Dinas Pendidikan Kota Jambi agar menonton film di bioskop. Tidak semua orang tua mampu. 

Hal itu menjadi bahan pembicaraan ramai oleh netizen setelah tersebar luas di Instagram maupun TikTok.

Rekaman tersebut diunggah oleh sejumlah akun dan cepat menarik perhatian publik lantaran ditayangkan menjelang pemutaran film di berbagai bioskop.

Dalam cuplikan yang beredar, Presiden terlihat memaparkan perkembangan sejumlah inisiatif andalan pemerintah.

Mulai dari Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Sekolah Rakyat.

Tayangan tersebut tidak hanya berisi paparan data dan kebijakan.

Akan tetapi, juga menyoroti interaksi Prabowo dengan warga serta anak-anak yang menjadi penerima manfaat langsung dari program-program tersebut.

Momen ketika ia menyapa dan berbincang dengan masyarakat tergambar jelas dalam video.

Menekankan kedekatan sang kepala negara dengan publik yang menikmati hasil dari kebijakan yang dijalankan.

Atas hal ini, banyak penonton merasa kecewa karena tempat yang seharusnya diniatkan untuk mencari hiburan justru disuguhkan tontonan politik.

Seorang pecinta film layar lebar, Wisnu Fauzan, menilai masuknya suasana politik ke bioskop kurang baik, khususnya bagi industri film.

"Sebagai penonton film layar lebar agak risih sih. Meskipun cuma seperti iklan, tapi jadi ganggu suasana kenetralan di industri perfilman," kata Wisnu kepada Tribunnews.com, Minggu (14/9/2025).

Menurutnya, niatan awal penonton untuk mencari hiburan justru terganggu karena disuguhi konten politik. 

Baca juga: Ibu-ibu Rela Jual Bebek Demi Perbaiki Jalan Rusak yang Belasan Tahun Tak Diperbaiki Pemerintah

Pria yang juga aktif mengomentari film Indonesia di media sosial ini menilai, banyak penonton tidak menyukai iklan tersebut karena faktor kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah.

"Soalnya kita datang ke sana kan mau refreshing, mencari hiburan lewat film."

"Suasana yang dibangun sebelum film mulai seharusnya bisa bikin mood bagus buat nonton," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved