Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Disuruh Nonton di Bioskop, Wali Murid Protes ke Sekolah: Biaya Harusnya Tak Dibebankan ke Siswa

Pemerintah selalu menagih pihak sekolah agar anak-anak di sekolah menonton film tersebut di bioskop, namun tidak semua orang tua murid mampu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Phoenix Leicester
NONTON DI BIOSKOP - Ilustrasi wali murid protes imbauan Dinas Pendidikan Kota Jambi agar menonton film di bioskop. Tidak semua orang tua mampu. 

TRIBUNJATIM.COM - Imbauan Dinas Pendidikan Kota Jambi agar menonton film di bioskop menuai protes dari wali murid.

Wali murid merasa, imbauan ini akan memperlebar ketimpangan.

Selain itu, rawan memunculkan perundungan di sekolah.

Baca juga: Siapa Sosok Gitaris Terkenal Disebut Kabur Bawa 14 Makanan Tanpa Bayar? Istri Ngamuk Masuk Dapur

Diketahuim surat imbauan dengan nomor 2820 Disdik Kota Jambi tentang imbauan agar siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), baik negeri maupun swasta, menonton film berjudul 'Jam Pasir Ajaib' dikeluarkan sebagai tindak lanjut surat dari PT Alamanda Mandiri Sejahtera yang diteken oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, pada 6 Agustus 2025.

Alasan menonton film tersebut adalah untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter.

Film ini mengandung kearifan lokal, budi pekerti, nasionalisme, dan gotong royong.

"Bagi wali murid yang tidak mampu, imbauan nonton film di bioskop sangat membebani," kata Boslan Tobing, wali murid dari Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Senin (22/9/2025).

Ia mengatakan, imbauan sejak bulan lalu sudah diprotes oleh orang tua.

Namun, pemerintah selalu menagih pihak sekolah agar ada anak-anak di sekolahnya yang menonton film tersebut.

Tidak semua orang tua murid mampu, bahkan tetangganya yang sekolah di SD 43 Kota Jambi, sama dengan anaknya, termasuk golongan tidak mampu dan anak yatim.

"Karena imbauan berkali-kali disampaikan, kami jadi khawatir. Jadi kami cari cara agar anak bisa menonton," kata Boslan.

Anaknya Boslan menonton dengan harga tiket Rp33.000 per anak.

Tidak hanya membayar tiket, ia juga harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli jajan dan transportasi.

Boslan khawatir jika anaknya tidak menonton, maka di sekolah akan mengalami perundungan dari teman-temannya yang sudah terlebih dahulu menonton.

"Imbauan nonton film bisa jadi pintu masuk perundungan. Ini yang kami protes," kata Boslan, mengutip Kompas.com.

Lapis Kukus Pahlawan bekerja sama dengan Cinema Premiere XXI menggelar acara nonton bareng bersama film Thor - Love and Thunder.
Ilustrasi menonton film di bioskop (ISTIMEWA)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved