Sosok Kades Cimanggis Abdul Azis Anwar yang Gelar Khitanan Mewah di Gang, Pernah Minta Mobil Dinas

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Abdul Azis Anwar, kepala desa atau kades yang gelar acara khitanan mewah di gang.

Abdul Azis Anwar adalah Kades Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Acara khitanan yang viral di media sosial itu membuat warganet heran, karena mirip resepsi pernikahan.

Mereka mengadukannya ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Bogor Rudi Susmanto hingga meminta diusut Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Namun, dalam video terkait acara, tampak karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebagai tanda ucapan selamat.

Video acara khitanan mewah anak Kades di Bogor ini viral diunggah di akun TikTok penyedia jasa Wedding Organizer, @yani_leksono, seperti dilansir dari TribunBogor.

Dalam video viral yang beredar menampilkan acara khitanan dengan dekorasi yang cukup mewah.

Terlihat tenda megah yang berdiri tengah permukiman warga gang Kampung KB Jaya Mekar hingga tampak seperti lorong.

Tenda tersebut dihiasi bunga segar serta rangkaian ornamen di kanan kiri jalan.

Di aera tenda tersebut juga dipasang karpet hijau mulai dari pintu masuk hingga ke pusat acara.

Di sepanjang lorong tenda tersebut, tampak  tirai yang digantung rapi dihiasi bunga dan lampu-lampu sorot yang memberi kesan megah.

Pada bagian tengah, kursi-kursi tamu tersusun  rapi.

Lalu, ada area khusus yang dihiasi kursi lebih besar dan dekorasi berbeda untuk tamu undangan tertentu.

Baca juga: Pengakuan Warga soal Kinerja Ayah Tali Kasih saat Masih Jadi Kades, Tanggapi Pesta Mewah: Wajar Saja

Sementara pada panggung utama, dihiasi dekorasi bak pelaminan resepsi pernikahan, lengkap kursi dan bunga-bunga berwarna senada dengan tenda.

Tampak pula layar LED berukuran besar dan sedang, menampilkan foto  anak Kades Abdul Azis Anwar yang dikhitan.

Ada pula robot action figure berukuran raksasa yang dipajang di dekat kursi utama.

Selain itu, tampak karangan bunga dari berbagai pejabat dan tokoh penting terpajang di area acara tersebut.

Satu di antara yang menjadi sorotan adalah karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang di samping pintu masuk gang.

Kini, video viral acara khitanan mewah anak Kades Cimanggis di Bojonggede Bogor ini menjadi sorotan dan memantik reaksi warganet.

Sejumlah warganet memberikan berbagai komentar, mempertanyakan gaya hidup pejabat desa tersebut.

Bahkan ada pula warganet yang curiga terkait dana yang didapatkan untuk menggelar acara semewah itu, hingga menyeret KPK.

"KPK nggak mau selidiki ini kah? Gaji lurah per bulan berapa sih? Sampe puluhan juta kah," tanya salah satu warganet di TikTok.

"Waduh duit dana pribadikah? Kalo lurah? Nanya aja sih," tulis warganet lainnya.

Baca juga: Pesta Mewah Ultah Cucu Crazy Rich Kalsel, Haji Isam Bagi-bagi Hadiah Dollar Singapura, Undang Afgan

Ada juga warganet yang mengadukan acara khitanan mewah yang digelar Kades di Bogor itu kepada Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat.

"Semoga ini viral biar ni lurah diusut KPK atau minimal dicek Dedi Mulyadi," tulis yang lain.

Viralnya video acara khitanan mewah anaknya, membuat Abdul Azis Anwar kini menjadi sorotan warganet.

Terlebih warganet menyoroti sumber kekayaan Kades Cimanggis, Abdul Azis Anwar tersebut.

Setelah ditelusuri, diketahui selain menjadi kepala desa, ia memiliki profesi lain.

Dikutip dari sumber yang sama, selain menjadi Kades, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bogor.

Dalam organisasi itu, Abdul Azis memimpin organisasi yang menaungi para kepala desa di wilayah Bogor.

Abdul Azis pernah mengaku sebelum menjadiKades, ia merupakan seorang pengusaha.

Ia merupakan pengusaha di bidang Event Organizer (EO).

Barang mewah yang dia miliki saat ini, termasuk rumah, merupakan hasil kerja keras membangun bisnis EO tersebut.

"Sebelum saya jadi kades, saya pengusaha EO," katanya.

Kades tersebut mengaku sudah menggeluti bisnis EO itu selama 22 tahun.

"Kerjaan saya EO, sudah 22 tahun," ujarnya.

Dalam kiprahnya, bisnis EO-nya kerap menyelenggarakan acara konser musik, ceremony dan acara besar.

Sosok Kades Abdul Azis Anwar ternyata tak asing lantaran juga pernah viral dan sorotan.

Ia pernah viral lantaran mengajukan permintaan tambahan mobil dinas untuk seluruh desa di Kabupaten Bogor di tengah efisiensi anggaran.

Ia beralasan mobil dinas yang ada saat ini sudah uzur karena diberikan saat era Bupati Bogor Ade Yasin dan Iwan Setiawan.

Oleh karenanya, ia merasa perlu pengadaan mobil dinas desa demi kepentingan warga.

Selain itu, Abdul Aziz Anwar juga merasa iri atas mobil dinas yang dimiliki Camat dan Sekcam yang baru.

"Camat mobil baru, Sekcam mobil baru. Kenapa tidak mobil operasional desa ditambah menjadi dua unit," kata Abdul Aziz Anwar.

Usai mengajukan mobil dinas baru, harta kekayaan Abdul Aziz Anwar pun disorot.

Rumah Abdul Aziz Anwar di Gang Lurah Muda, Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, berdiri megah dengan ukuran besar dan tampilan modern. 

Bangunan tingkat dua itu bercat putih dengan ornamen ukiran warna emas dipadu dengan pagar tinggi berwarna hitam.

Rumahnya berdiri kokoh dengan pilar besar di antara rumah warga dan saling berhimpitan dengan tetangga di sebelah kanan dan kirinya.

Selain rumah mewah, Abdul Aziz Anwar juga kerap bergaya dengan mengenakan barang-barang branded, mulai dari tas hingga sepatu.

Kades Korupsi

Kepala Desa (Kades) Dadapan, Nganjuk, Jawa Timur, Yuliantono telah ditetapkan sebagai tersangka atas perkara dugaan korupsi penyalahgunaan APBDes 2023-2024 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk, Selasa (16/9/2025).

 Kejari Nganjuk pun membeberkan modus culas yang dilancarkan tersangka. 

Kepala Seksi (Kasi) Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Nganjuk, Yan Aswari mengatakan, tersangka menguasai anggaran tersebut. 

Anggaran tersebut diperuntukkan keperluan pribadi di luar pembangunan desa. 

Padahal semestinya, dana itu digunakan kegiatan pembangungan sesuai ketentuan. Yang meliputi bidang pemberdayaan masyarakat, bidang pembinaan masyarakat, pembangunan desa, dan pemerintahan desa. 

"Pencairannya sudah dilakukan perangkat desa dari bank pelat merah. Kemudian anggaran tersebut tidak langsung diserahkan semuanya kepada pelaksana kegiatan pembangunan. Anggaran dikuasai tersangka," katanya. 

Baca juga: Bu Kades Pamer Rumah Mewah Bernuansa Emas, Disukai Warga Meski Tampil Nyentrik, Niat Saya Ibadah

Kini, Kejari Nganjuk tengah menelisik anggaran tersebut telah digunakan untuk apa saja oleh tersangka. 

"Kami masih mendalami rinci untuk apa anggaran tersebut," jelasnya. 

Demi memuluskan aksinya, tersangka berbuat nekat memalsukan nota dan stempel demi melengkapi Surat Pertanggungjawaban (SPJ). 

Adapula SPJ yang benar-benar fiktif, artinya tidak ada pembangunan yang dilaksanakan. 

Termasuk pekerjaan proyek yang kurang volume. 

"Terkait berapa titiknya cukup beragam karena pembangunan fisik dan non fisik. Ada puluhan. Meliputi bidang pemberdayaan masyarakat, bidang pembinaan masyarakat, pembangunan desa, dan pemerintahan desa. Banyak hal yang fiktif dan tidak lengkap," jelasnya. 

Baca juga: Alasan Kades Gadai Tanah Desa untuk Bangun Gedung Disebut Akal-akalan, Ternyata Buat Usaha Kandang

Di sisi lain, dia menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik menemukan dua alat bukti yang cukup terkait kasus tersebut. 

Yakni, keterangan saksi dan beragam dokumen. 

"Selain itu juga sudah dilakukan penghitungan oleh auditor. Ada indikasi kerugian keuangan negara mencapai sekira Rp 1 miliar," ucapnya.

Anggaran sekitar Rp 1 miliar tersebut bersumber dari APBDes 2023-2024.

Sementara itu, Yuliantono datang ke kantor Kejari Nganjuk memenuhi panggilan sebagai tersangka sendirian. 

Yuliantono berangkat mengendarai motor. 

Hal ini dibenarkan Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Nganjuk, Koko Roby Yahya. 

"Betul (naik motor sendiri). Nanti motor tersebut diambil oleh keluarganya," terangnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com