Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Siswa SMAN Dikeluarkan Karena Kelas sudah Penuh, Orang Tua Ngaku Dimintai Uang Rp 5 Juta

Siswa SMAN 6 Kota Bogor yang dikeluarkan oleh sekolahnya. Padahal, siswa itu sudah resmi menjadi murid di sekolah tersebut.

Editor: Torik Aqua
Pixabay
PENUH - Ilustrasi bangku sekolah. Nasib siswa SMAN dikeluarkan dari sekolah, alasannya kelas sudah penuh. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib siswa SMAN 6 Kota Bogor yang dikeluarkan oleh sekolahnya.

Padahal, siswa itu sudah resmi menjadi murid di sekolah tersebut.

Alasannya, siswa itu dikeluarkan karena kelas sudah penuh pada Agustus 2025 lalu.

Kasus itu kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Wali Murid Kecewa Temui Gubernur Minta Siswa Tak Dicoret dari SMAN 5, Helmi Hasan Minta Tak Diekspos

Kompas.com sudah menghubungi orangtua murid yang mengadu anaknya dikeluarkan dari sekolah, namun tidak mau diwawancara. 

Mereka menyerahkan ke pihak Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron.

Dalam unggahan akun Instagram @brorondm, orangtua murid melaporkan anaknya pindah dari SMAN di Kabupaten Bogor ke SMAN di Kota Bogor. Alasannya agar anaknya dekat dengan SMAN di Kota Bogor karena pindah rumah.

"Selamat siang bang, saya orangtua siswi ingin melapor bahwa anak saya pindah dari SMA Negeri dari salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bogor ke SMA Negeri di Kota Bogor (SMAN 6 Bogor) karena pindah rumah," ujar wali murid dikutip dalam akun Instagram @brorondm, Rabu (24/9/2025).

Orangtua murid menyebut anaknya telah resmi diterima di SMAN 6 Bogor pada 2 Juli 2025 dan sempat mengikuti rangkaian kegiatan sekolah selama sekitar tiga pekan.

"Anak kami sudah diterima per tanggal 2 Juli 2025 sesuai surat terlampir, tetapi pada pertengahan Agustus anak kami dikeluarkan dari SMAN 6 Bogor dengan alasan bahwa jumlah rombongan belajar melebihi kapasitas 36 siswa/i," jelas dia.

Namun, pada pertengahan Agustus, ia mendapati anaknya dikeluarkan dari sekolah.

Alasannya, jumlah rombongan belajar di SMAN 6 Bogor telah melebihi kapasitas maksimal 36 siswa per kelas.

Tak hanya itu, ia juga mengaku dimintai uang sebesar Rp 5 juta oleh pihak sekolah ketika proses perpindahan berlangsung.

"Oh ya, waktu proses perpindahan ke SMAN 6 Bogor kemarin kami juga dimintai uang senilai Rp 5 juta, katanya untuk beli kursi," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihak sekolah masih menjanjikan kursi tersebut jika kemudian hari ada bangku kosong yang tersedia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved