Berita Viral
Pendapatan Kini Rp 30 Juta Perbulan, Sandra Tak Menyesal Resign usai Jual Jamu di Kantor
Pendapatannya kini Rp 30 juta, inilah perjuangan dan kisah Sandra yang sebelumnya merupakan seorang karyawan kantor.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Pendapatan sebelumnya tak sampai puluhan juta perbulan, Sandra berhasil membalikkan nasib.
Itulah awal mula Sandra menciptakan produk yang dipasarkannya hingga berbuah kesuksesan.
Islasia Diena Sandra (40) sukses mengembangkan usaha minuman tradisional bernama Larasati setelah resign dari sebuah perusahaan swasta.
Perempuan berparas ayu ini mengawali usahanya membuat minuman tradisional sejak tahun 2012.
Awalnya, warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah membuat satu panci minuman tradisional terdiri beras kencur, gula asem, temulawak dan kunir asam.
"Saya bikin jamu dari satu panci ditawarkan ke teman-teman kantor," kata Sandra kepada Kompas.com di gerainya di Jalan Kahuripan 78 Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/9/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.
Sandra merasa usahanya tidak mengalami perkembangan signifikan selama 10 tahun.
Setelah mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, dan Bank Indonesia, usahanya mulai menunjukkan ada kemajuan, baik dari sisi produksi maupun penjualan.
Menurut Sandra, dirinya bisa memproduksi sebanyak 3.000 botol minuman tradisional setiap bulan.
Sandra juga membuat jamu serbuk dan sirup.
Baca juga: Awal Mula Pemilik Motor Servis Habis Rp20 Juta Dipakai Rusak Lagi, Komplain Bengkel Tak Dikasih Baut
Dari berjualan minuman tradisional, Sandra mampu meraup omzet dari yang awalnya Rp 300.000 per bulan, meningkat hingga Rp 30 juta per bulan.
Sandra juga memiliki karyawan yang membantu menjalankan usahanya.
Sandra memperluas jaringan distribusi minuman tradisionalnya ke toko oleh-oleh, restoran, hotel, bandara hingga stasiun.
Sehingga produknya dapat dijangkau lebih banyak pelanggan.

Sandra juga melayani pengiriman ke luar daerah, seperti Bali, Papua, Sumatera dan Jakarta. Saat ini, Sandra telah memiliki sebanyak 40 outlet penjualan di Solo dan sekitarnya serta penjualan online.
"Untuk legalitasnya sudah ada NIB (Nomor Induk Berusaha), sertifikat halal, kemudian PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sedang prosed BPOM," ungkap istri Danang Catur Wahyu Wijayanto.
Resep turun-temurun
Sandra menceritakan, menggunakan resep jamu tradisional yang diwariskan oleh neneknya, Lasinem, sejak 1950.
Lasinem merantau ke Jakarta dengan bekal resep jamu dan kain batik. Di Jakarta, Lasinem tidak hanya berjualan kain batik.
Lasinem juga membuat jamu tradisional dan menjualnya dengan cara keliling dari rumah ke rumah.
Lasinem akhirnya bertemu pemilik salah satu hotel di Jakarta. Pertemuannya ini membuka peluang Lasinem dalam memperluas penjualan jamu tradisional.
"Beliau menjadi suplier jamu di Hotel Sahid Jaya Jakarta," imbuh ibu dua anak.
Sandra mengatakan, setelah neneknya meninggal, resep jamu tradisional tersebut diteruskan oleh ibunya.
Baca juga: Lauk Menu MBG Pakai Sosis Kemasan Seharga Rp1000 Disindir Wali Murid: Katanya Makan Bergizi
"Saya belajar resepnya dari ibu dan merintis usaha sendiri," kata Sandra.
Sandra menggunakan bahan alami untuk membuat minuman tradisional dan tidak menggunakan pengawet. Sehingga aman dikonsumsi.
Selain itu, Sandra juga menyampaikan, bahwa botol yang digunakan untuk tempat minuman tradisional sudah disterilkan.
"Kita terus menjaga kualitas agar tetap aman dikonsumsi oleh konsumen kita," tutur Sekretaris IKM Pawon Rempah Solo 2023.
Baca juga: Fahmi Bo Live TikTok Dapat Rp 100 Ribu dan Sudah Tak Kuat, Kini Sakit hingga Merangkak ke Toilet
Pegawai Fungsi Pengembangan UMKM Bank Indonesia Solo, Muhammad Reza Alif, mengatakan bahwa UMKM binaan BI Solo ada 40. Mereka telah lolos kurasi yang dilakukan BI dengan melibatkan kurator ahli.
Mereka ada UMKM sektor pangan strategis berupa pertanian komoditas inflasi (termasuk hilirisasi) dan UMKM yang mendukung perekonomian daerah, di antaranya makanan dan minuman olahan serta fashion.
Guna mendukung UMKM naik kelas, BI Solo terus melakukan pelatihan dan pendampingan berbagai topik mulai dari sisi produksi untuk menekan produktivitas dan meminimalisir biaya, kelembagaan melalui sertifikasi, maupun pemasaran melalui penguatan branding dan perluasan pada digital.
Kemudian ada pameran atau showcasing UMKM baik bersinergi dengan stakeholder seperti Inacraft, pameran Dekranas, Festara, maupun mengadakan pameran sendiri mulai dari lingkup regional melalui program tahunan BI Solo yaitu Kenduren dan Syekaten.
"Lingkup nasional melalui partisipasi pada pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF)," ungkap dia.
Dia menambahkan, BI Solo mengupayakan UMKM terus berdaya saing melalui penguatan dari sisi kelembagaan, produk, dan perluasan pasar.
Dari sisi kelembagaan melalui dukungan pelatihan penguatan awareness pelaku usaha dalam pengembangan usahanya serta mendorong sertifikasi mulai dari NIB, hingga sertifikasi halal.
Penguatan produk melalui kurasi untuk mendapatkan pandangan kurator nasional terkait kesesuaian produk dengan tren pasar saat ini termasuk kurasi ekspor dengan agregator.
"Untuk perluasan pasar melalui partisipasi pada berbagai pameran untuk pengenalan produk, pelatihan pemasaran melalui digital, dan lain-lain," imbuh dia.
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, mengatakan sekarang UMKM harus berbasis kewirausahaan. Tidak hanya fokus jual-beli, tetapi juga memikirkan terhadap keberlanjutan usahanya.
"Kami menekankan saat ini UMKM sudah harus berbasis kewirausahaan. Dimana sekarang tidak lagi terfokus pada jual-beli transaksi saja, tapi untuk sustainablelity atau keberlanjutan bisnisnya," kata Astrid.
Dia meminta UMKM yang telah menerima bantuan Pemkot, baik berupa gerobak usaha maupun permodalan tidak hanya untuk sekali pakai. Tapi menguatkan dari sisi bisnis dan keberlanjutan.
"Karena kita fokusnya bukan ke bantuan pengurangan beban masyarakat, tapi juga kemandirian masyarakat," ujar Astrid.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ibu-ibu Debat Jukir yang Getok Parkir Rp 100 Ribu, Sempat Alasan: Saya Belain Ibu |
![]() |
---|
Gara-gara Kecap, WNI Nyaris Didenda Rp55 Juta di Bandara Australia, Panik Ditanyai Petugas |
![]() |
---|
Respon Titiek Soeharto soal Jokowi Minta Relawannya Kawal Prabowo-Gibran Dua Periode |
![]() |
---|
173 Siswa SMP Kesakitan usai Diduga Keracunan Menu MBG, Sambat Perut Melilit Hingga Kepala Pusing |
![]() |
---|
24 Siswa dan 1 Guru Keracunan Menu MBG Ikan Hiu Goreng, Kelalaian Serius dari SPPG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.