Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Menu MBG Basi dan Berulat di Bangkalan, Kenali 5 Ciri Makanan Sudah Basi atau Tidak

Kasus keracunan MBG karena makanan sudah basi masih terus terjadi. Lantas bagaimana cara bedakan makanan basi atau tidak?

KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
MBG - Foto ilustrasi menu MBG. Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan terus terjadi di Indonesia. Salah satu penyebabnya karena menu MBG tak layak konsumsi hingga makanan sudah basi. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan terus terjadi di Indonesia.

Salah satu penyebabnya karena menu MBG tak layak konsumsi hingga makanan sudah basi.

Baru-baru ini kasus MBG di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi sorotan.

Ini setelah munculnya makanan basi dan terkontaminasi ulat serta belatung di menu MBG.

Makanan basi bukan hanya membuat rasa menjadi tidak enak.

Salah satu risiko terbesar dari mengonsumsi makanan basi dapat menimbulkan keracunan makanan.

Baca juga: 173 Siswa SMP Kesakitan usai Diduga Keracunan Menu MBG, Sambat Perut Melilit Hingga Kepala Pusing

Faktor makanan cepat basi

Dikutip dari laman USDA, tedapat sejumlah faktor yang menyebabkan makanan cepat basi dan tidak layak di konsumsi.

Berbagai faktor menyebabkan kerusakan makanan, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Di antaranya yakni cahaya, seperti diketahui paparan cahanya yang berlebihan dapat mejadi penyebab makanan cepat basi. 

Faktor selanjutnya yakni oksigen, panas, kelembapan, suhu yang tidak sesuai, dan bakteri pembusuk juga dapat memengaruhi kualitas makanan yang mudah rusak.

Ketika terpapar faktor-faktor tersebut, makanan akan mengalami kerusakan secara bertahap. 

Selengkapnya berikut ciri-ciri makanan yang sudah basi, seperti dilansir dari laman WebMD, via kompas.tv:

Baca juga: Lauk Menu MBG Pakai Sosis Kemasan Seharga Rp1000 Disindir Wali Murid: Katanya Makan Bergizi

Ciri-ciri makanan sudah basi

1. Berjamur

Jamur adalah salah satu indikator paling jelas bahwa makanan telah basi.

Namun, tidak semua makanan berjamur itu basi, seperti tempe dan oncom, karena jamur yang melekat merupakan bagian dari proses fermentasi.

Adapun jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembap, dan di mana ada jamur, seringkali terdapat bakteri juga.

2. Zat terpisah

Pada banyak produk olahan susu seperti yoghurt, keju cottage, krim asam, dapat mengalami pemisahan zat pada permukaan wadah.

Sejatinya selama tidak ada jamur dan berbau normal, makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.

Namun apabila terjadi pemizahan zat disertai dengan bau tidak sedap, sebaiknya dibuang.

3. Berubah Warna

Perubahan warna pada suatu makanan juga merupakan ciri-ciri makanan yang sudah basi dan tidak aman dikonsumsi.

Perubahan warna yang dimaksud perubahan menjadi lebih gelap, kecoklatan, keabu-abuan, atau munculnya bintik-bintik hitam bisa menjadi tanda adanya jamur atau pembusukan.

4. Bau tidak sedap

Adanya bau menyengat atau tidak sedap, juga merupakan tanda makanan sudah basi.

Contohnya adalah sejumlah makanan yang basi berbau asam, salah satunya nasi.

5. Tekstur berlendir

Melansir dari Kompas.com, makanan yang sudah basi sering kali berlendir dan lengket.

Maka dari itu, jauhi makanan yang sudah berlendir karena dapat berbahaya untuk kesehatan tubuh.

MBG di Bangkalan Ditemukan Ulat : Video rekaman kamera ponsel warga menyorot kemunculan ulat pada menu MBG yang diduga diterima siswa SDN Bumi Anyar I, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Selasa 13/9/2025)
MBG di Bangkalan Ditemukan Ulat : Video rekaman kamera ponsel warga menyorot kemunculan ulat pada menu MBG yang diduga diterima siswa SDN Bumi Anyar I, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Selasa 13/9/2025) (/tangkapan layar)

Baca juga: Putrinya Diduga Keracunan MBG Sampai Dilarikan ke RS, Juharti: Harapannya Bergizi malah Musibah

DPRD soroti ahli gizi abal-abal

Kasus keracunan MBG karena makanan basi inipun dinilai anggota DPRD tak lepas dari peran ahli gizi yang ada di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Ketua Komisi IV DPRD Bangkalan, Rokib mengaku cukup prihatin dengan adanya menu MBG yang basi dan berulat di Bangkalan. Menurutnya, hal tersebut seharusnya bisa dihindari jika pengawasan diperketat.

"Kami prihatin dengan kejadian itu dan jangan sampai terulang karena itu dikonsumsi oleh siswa," tuturnya, Kamis (25/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia juga menyoroti ahli gizi yang ada di setiap SPPG.

Ia menekankan, seharusnya ahli gizi memiliki background pendidikan gizi yang mumpuni.

"Warning dari saya, ahli gizi yang ditugaskan seharusnya memang sarjana gizi yang mumpuni, jangan abal-abal," jelasnya.

Menurut Rokib, ahli gizi harus memiliki latar belakang dan pengalaman pengolahan gizi yang baik. Sehingga bisa diterapkan di SPPG dan kejadian tersebut tak terjadi.

"Ya harus mumpuni dan memiliki pengalaman, sehingga menu makanan bisa sesuai dengan kebutuhan gizi anak dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Pihaknya juga meminta agar petugas pengawas di tiap SPPG bisa bekerja maksimal dan memahami standart operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Meski begitu, pihaknya terus mendukung program dari Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Menurutnya, persentase kelalaian di Bangkalan saat ini cukup minim.

"Persentasenya minim namun jangan sampai terulang lagi. Pengawasan harus diperketat, jangan sampai ada kelalaian, khawatir ada sabotase. Kita tidak pernah tau," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved