Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Apa Penyebab Mual Muntah setelah Makan MBG? IDAI Bedakan Keracunan dan Alergi: Kejadian Luar Biasa

Apa penyebab 6.000 anak mual muntah setelah makan MBG? IDAI soroti keracunan atau alergi.

Editor: Hefty Suud
Kompas.com/ Suci Wulandari Putri
MASALAH MBG - Menu perdana Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta, terdiri dari tumis kacang panjang, semur ayam, tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk, Senin (6/1/2025). Kini banyak anak mengalami mual hingga muntah setelah konsumsi MBG, Ikatan Dokter Anak Indonesia soroti penyebabnya. 

Alergi: Reaksi Individual

Alergi makanan bersifat sangat individual. Seseorang yang alergi bisa bereaksi keras terhadap makanan tertentu.

Sementara orang lain yang mengonsumsi makanan sama tetap sehat. 

Reaksi muncul lebih cepat dibanding keracunan, mulai dari menit hingga beberapa jam setelah konsumsi.

Gejala alergi biasanya lokal, seperti gatal-gatal, bengkak di wajah atau bibir, biduran, hingga sesak napas bila pembengkakan terjadi di saluran pernapasan. 

Kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

MBG MIE BAU - (foto kiri) Kondisi ratusan pelajar SMPN 1 Kragan dirawat di puskesmas karena keracunan MBG, dan (foto kanan) ilustrasi MBG mie bau yang dikeluhkan oleh siswi bernama Nia Ramadhani.
MBG MIE BAU - (foto kiri) Kondisi ratusan pelajar SMPN 1 Kragan dirawat di puskesmas karena keracunan MBG, dan (foto kanan) ilustrasi MBG mie bau yang dikeluhkan oleh siswi bernama Nia Ramadhani. (KOLASE Istimewa Via Tribun Medan - Facebook)

Mengapa Sering Keliru?

Kesamaan keduanya adalah sama-sama muncul setelah makan. 

Namun, keracunan lebih berkaitan dengan faktor kontaminasi, sementara alergi berkaitan dengan sistem imun tubuh. 

Perbedaan lainnya ada pada jumlah korban. Keracunan menyerang banyak orang sekaligus, sementara alergi hanya mengenai individu tertentu.

“Kalau keracunan bisa menimbulkan kejadian luar biasa, karena satu sumber makanan itu bisa mencemari banyak orang. Sementara alergi itu tidak menular," jelasnya. 

Masyarakat perlu meningkatkan literasi kesehatan agar tidak salah mengartikan kondisi. 

Jika anak mengalami gejala setelah makan, perhatikan riwayat konsumsi. 

Apakah makanan tersebut juga membuat orang lain sakit? Jika ya, besar kemungkinan keracunan. Jika hanya anak tertentu yang terpengaruh, maka alergi patut dicurigai.

Untuk alergi, orang tua sebaiknya mengenali riwayat sensitivitas anak sejak dini. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved