Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ahli Gizi Kritik MBG Burger dan Spageti, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang: Biar Nggak Bosen Makan

Ahli Gizi kritik burger dan spageti dijadikan menu MBG. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang: biar nggak bosen makan.

Editor: Hefty Suud
KOMPAS.com/Labib Zamani
MENU MBG - Foto ini adalah menu program MBG di dapur umum Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025) untuk ilustrasi kritik Ahli Gizi mengenai menu MBG berupa burger dan spageti. 

Kritik Pedas Ahli Gizi soal Menu MBG

KRITIK MENU MBG - Dokter Tan Shot Yen viral setelah mengkritik menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di DPR RI. Ia juga menyoroti peran ahli gizi, Sabtu (27/9/2025).
KRITIK MENU MBG - Dokter Tan Shot Yen viral setelah mengkritik menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di DPR RI. Ia juga menyoroti peran ahli gizi, Sabtu (27/9/2025). (Tangkapan Layar TV Parlemen)

Sebelumnya, ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik menu MBG yang dianggapnya tidak memenuhi gizi untuk penerimanya.

Salah satu kritik pedasnya adalah terkait temuannya yakni disajikannya burger dan spageti oleh SPPG. Tan mengaku tak habis pikir, SPPG bisa menyediakan makanan semacam itu.

"Yang dibagi adalah burger di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia, nggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia," ujarnya saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Selain burger dan spageti, Tan juga menyoroti pemberian makanan berupa chicken katsu hingga mi pedas. Dia menganggap dipilihnya menu tersebut demi menimbulkan kesan yang baik saja tanpa memikirkan gizi yang terkandung.

"Dibagi spageti, dibagi bakmi Gacoan, oh my God. Dan maaf, ya, itu isi burgernya itu kastanisasi juga. Kalau yang dekat dengan pusat supaya kelihatan bagus dikasih chicken katsu," ujarnya.

Dengan deretan temuannya tersebut, Tan pun mengingatkan kembali tujuan dari dibentuknya program MBG oleh Presiden Prabowo Subianto.

Lantas, dirinya pun mempertanyakan kapan menu burger ada di MBG. Tan menduga adanya menu burger merupakan permintaan siswa.

"Akhirnya apa ini, mau sampai kapan makannya burger, gitu lho. Ya, jadi saya setuju bahwa ada anak yang tidak suka dengan pangan lokal karena mereka tidak terbiasa."

"Tapi bukan berarti lalu request anak-anak, lalu dijawab oleh dapur, ya wis lah... Kalau request-nya cilok? Mati kita," tegas Tan.

Tan berharap menu MBG mengandung makanan khas lokal. Menurutnya, hal itu akan lebih baik karena bahan bakunya pun berasa dari lokal.

"Alokasikan menu lokal 80 persen isi MBG di seluruh wilayah ya, saya pengin anak Papua bisa makan ikan kuah asam, saya pengin anak Sulawesi bisa makan kapurung," ujar Tan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral lainnya 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved