Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diusir Warga, Mantan Dosen Viral Guling-guling di Tanah Kini Jual Rumah & Hidup Berpindah-pindah

Setelah menerima keputusan pengusiran, sang dosen memilih untuk pindah sementara ke sebuah guest house.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Warta Kota Production - Kompas.com/Nugraha Perdana
DOSEN DIUSIR WARGA - Dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin, kini diusir warga. Ia menunjukkan surat pengunduran dirinya sebagai tenaga pendidik. 

Meski belum ada putusan pengadilan, sebagian warga mengaku sudah merasa tidak nyaman tinggal satu lingkungan dengannya.

Selain itu, berbagai persoalan lain turut memperkeruh hubungan Imam dengan warga sekitar.

Ia disebut sering membagikan konten yang dianggap tidak relevan di grup WhatsApp warga.

Imam juga sempat menutup akses jalan di kompleks perumahan dengan alasan lahan tersebut miliknya secara pribadi.

Padahal, rumah yang kini ditinggalkan Imam baru ditempati sejak November 2024.

Ia dan keluarganya telah memiliki tanah di kawasan Joyogrand sejak tahun 2007, sebelum akhirnya membangun rumah dan menetap di sana.

Namun, ketegangan yang terus meningkat membuat posisi Imam semakin terpojok.

Baca juga: Ari Wibowo Kaget Saldo ATM Rp750 Juta Ludes, Ternyata Rekening Dibobol Sunarti Modal KTP Palsu

Setelah menerima keputusan pengusiran, Imam memilih untuk pindah sementara ke sebuah guest house.

Ia juga telah memutuskan untuk menjual rumahnya di Joyogrand dan mengaku akan mencari tempat tinggal baru setelah rumah tersebut laku.

Dalam keterangannya, Imam tidak membantah kabar bahwa ia telah diusir.

"Iya benar, saya diusir oleh RT, RW, dan beberapa warga, termasuk Prof Dr Nur Hidayat dari UB," katanya.

Sementara itu, sang istri yang berinisial RV juga turut memberikan pernyataan.

Ia menjelaskan bahwa keluarganya telah membeli tanah di Joyogrand sejak 2007, meskipun baru menempati rumah tersebut pada November 2024.

Menurut RV, keputusan untuk pindah bukan semata-mata karena pengusiran, tetapi juga karena mereka merasa sudah tidak nyaman tinggal di lingkungan tersebut.

Ia juga membantah semua tuduhan yang tertulis dalam surat kesepakatan warga.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved