Berita Viral
Warga Muak Sampah di Kali Penuh Padahal Sudah Dibersihkan, Bangkai Hewan Sering Dihanyutkan
Warga di kawasan ini sudah muak dengan masalah sampah di kali yang terus menumpuk.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Warga di kawasan ini sudah muak dengan masalah sampah di kali yang terus menumpuk.
Warga yang dimaksud adalah mereka yang tinggal di RW 02 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baru-baru ini, mereka memasang spanduk larangan membuang sampah di aliran Kali Baru.
Langkah ini dipandang sebagai bentuk keresahan warga atas masalah sampah yang terus menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap.
Ketua RW 02 Kalibaru, Aris Darmaji, mengatakan pemasangan spanduk itu dipicu kejengkelan warga, termasuk Hasibuan (70), karena sampah yang dibuang sembarangan ke kali kerap menumpuk.
"Menurut saya sih mungkin sudah saking resahnya termasuk Pak Hasibuan karena terjadi penumpukan sampah di sini sehingga menimbulkan bau, jadinya kan resah," ujar Aris saat ditemui di lokasi, Senin (29/9/2025), melansir dari Kompas.com.
Menurut Aris, kebiasaan membuang sampah ke kali kerap terekam kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.
Hal itu memperparah kondisi aliran Kali Baru, meski Dinas Lingkungan Hidup sempat mengangkut tumpukan sampah beberapa waktu lalu.
"Karena beberapa waktu lalu diangkat sampahnya jadi agak lancar. Tapi nanti sekitar 3 bulan atau 2 bulan kemudian, nanti numpuk lagi di situ," kata Aris.
Ia menambahkan, penumpukan sampah juga diperparah keberadaan jembatan lama yang tidak dibongkar saat ada pembangunan jembatan baru.
"Jembatan lama waktu pengerjaan jalanan ini tidak dibongkar, sehingga ketika volume sampah yang datang banyak, terjebak di situ," jelasnya.
Baca juga: Cara Warga di Desa ini Pakai BBM dari Sampah, Harganya Cuma Rp 10 Ribu Seliter
Hasibuan (70), warga yang memasang spanduk larangan tersebut, mengaku kesal karena sampah yang menumpuk menimbulkan bau menyengat.
"Sampah yang datang itu kalau lama di sini kan luar biasa baunya," ujarnya.
Selain sampah rumah tangga, terkadang ada pula bangkai binatang yang ikut hanyut.
"Kadang-kadang ada kucing, ada bebek, ada ayam yang mati dihanyutin dari sana," tuturnya.
Pantauan pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB, spanduk berwarna kuning bertuliskan besar “Dilarang Buang Sampah di Sini, Kami Akan Tangkap!” terbentang di atas jembatan aliran Kali Baru.
Di sisi kanan dan kiri spanduk juga terdapat ilustrasi rambu larangan membuang sampah sembarangan.
Baca juga: Timbunan Sampah di Jombang Capai 530 Ton per Hari, DLH Hanya Mampu Tangani Sekitar 157 Ton
Meski saat itu tidak terlihat ada warga yang membuang sampah, kondisi kali masih dipenuhi sampah mengambang berupa kantong plastik, botol dan gelas minuman kemasan, wadah styrofoam, kaleng minuman, hingga papan triplek.
Jumlahnya cukup banyak, meski belum separah kondisi pada Selasa (16/9/2025) lalu.
Hasibuan mengaku dirinya yang memasang spanduk tersebut pada Sabtu (27/9/2025) sore sebagai bentuk protes dan peringatan keras bagi warga yang masih nekat membuang sampah ke kali.
Dalam kasus lain, bekas TPA (tempat pembuangan akhir) Lowokdoro, Kota Malang masih menjadi sasaran sejumlah oknum untuk membuang sampah.
Meski sudah dinyatakan ditutup oleh Pemerintah Kota Malang dan disulap menjadi wisata gantangan yakni Gantangan Malang Satu Titik, kenyataan yang terjadi masih ada warga yang membuang sampah di sisi selatan gantangan.
Sejumlah warga dari RT 04 RW 09, Desa Kendalpayak, Kabupaten Malang yang merasa resah dengan bau asap dari sampah yang dibakar mendatangi bekas TPA itu, Jumat (15/8/2025) malam.
Warga menemukan api yang masih menyala di bekas TPA Lowokdoro.
Nanda salah satu warga Desa Kendalpayak, Kabupaten Malang mengungkapkan jika sudah sejak lama masyarakat mengeluhkan bau dari sampah yang dibakar.
"Kan bekas TPA ini sudah lama ditutup, tapi kok masih ada yang membuang sampah, bahkan ada warga yang membakar sampah itu hingga asapnya masuk kerumah warga," terang Nanda.
Nanda yang ditemani sejumlah warga mendatangi bekas TPA itu menambahkan bahwa warga sangat resah dan akhirnya mendatangi titik pembuangan sampah.
"Tadi bersama warga, kita datangi malam-malam, dan benar ada api yang masih menyala, bahkan tadi kita temukan ada sampah yang masih baru dibuang," tambahnya.
Nanda bilang jika warga juga takut kalau ada sampah medis yang ikut dibuang.
"Kita juga takut misal ada sampah medis yang juga dibuang disini, sangat berbahaya. Karena tidak ada pagar ditempat itu (Eks TPA Lowokdoro)," katanya.
Baca juga: Kebutuhan Sampah untuk Energi Listrik di Malang Capai 2.000 Ton per Hari
Nanda berharap kepada Pemerintah agar segera menindaklanjuti keluhan warga.
"Kan ini daerah perbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang, kalau memang ini masih tanggungjawab Pemerintah Kota Malang kami mohon agar menutup jalan agar oknum warga tidak membuang sampah," harapnya.
Sementara itu, Kusnari salah satu penanggungjawab Gantang Malang Satu Titik mengatakan jika tidak tau siapa yang membuang sampah.
"Saya tidak tau, saya hanya diberi mandat oleh Kadispora Pak Baihaqi untuk menjaga gantangan saja. Jadi kurang tau siapa yang membuang sampah," jelasnya.
Kusnari bilang jika pernah menegur warga yang pernah membuang sampah.
"Kami juga pernah menegur ada warga bawa kantong plastik yang buang sampah disisi selatan gantangan," katanya.
Ia menuturkan bahwa pernah memasang pagar semi permanen namun rusak.
"Saya pernah pasang pagar semi permanen namun rusak. Saya juga pernah meminta garis police line namun tidak diberi," tuturnya.
"Jadi oknum yang membuang itu lewat jalan disisi selatan gantangan," tambahnya.
Baca juga: World Cleanup Day, Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah di Aliran DAM Jetis Jombang
Kusnari saat didatangi warga Desa Kendalpayak itu mengatakan jika sering mematikan api dari sampah yang dibakar.
"Saya bahkan harus selang dari gantangan untuk mematikan api disana," katanya.
Bekas TPA Lowokdoro kini telah ditutup dan disulap menjadi wisata gantangan burung.
Proyek Wisata Gantangan Malang Satu Titik diresmikan Wali Kota Malang Sutiaji pada 17 September 2023 lalu dan menelan anggaran dengan total Rp 15 miliar dan dilakukan bertahap
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
masalah sampah di kali yang terus menumpuk
Kelurahan Kalibaru
Kota Bekasi
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kepsek SD Bantah Ancam Wali Murid karena Protes soal Beli LKS Rp 140 Ribu: Guru Tidak Boleh Dendam |
![]() |
---|
Akhir Nasib Roy Suryo Terkait Polemik Ijazah Jokowi & Gibran Disebut Denny Darko Bisa Berakhir Bui |
![]() |
---|
Adi Ngamuk, Gerebek Istrinya yang Tidur Bareng Pria Lain Berpakaian Minim, Ternyata Hamil |
![]() |
---|
Nunung Akhirnya Punya Rumah Mewah usai Tinggalkan Kos-kosan, Donatur Utama Bukan Raffi Ahmad |
![]() |
---|
Jupriadi 16 Tahun Mengabdi Jadi Guru, Dipecat usai Ngaku Sambat Pesan Politik di Grup WA Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.