Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kata Istana Soal Foto Presiden Prabowo Berjajar dengan PM Netanyahu, Terpampang di Baliho Israel

Foto Prabowo itu viral karena berjajar bersama dengan perdana menteri Israel, Netanyahu. Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri RI angkat bicara

Editor: Torik Aqua
X @AbrahamShield25 dan sekretariat Presiden
BERJAJAR - Presiden RI Prabowo Subianto muncul di baliho Abraham Shield yang dipajang di Israel bersama Benjamin Netanyahu, Donald Trump, dan pemimpin negara Arab lainnya. Istana merespon. 

TRIBUNJATIM.COM - Foto Presiden Prabowo Subianto viral berada di baliho di Israel.

Baliho adalah media promosi atau informasi berbentuk papan besar yang dipasang di ruang terbuka, biasanya di pinggir jalan atau area strategis.

Isinya bisa berupa iklan produk, layanan, kampanye politik, hingga sosialisasi pemerintah.

Foto Prabowo itu viral karena berjajar bersama dengan perdana menteri Israel, Netanyahu.

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri RI angkat bicara.

Ia menjelaskan soal posisi Indonesia tentang pengakuan Israel.

Baca juga: Majelis Umum PBB Mendadak Sepi saat PM Israel Benjamin Netanyahu Pidato, Negara Walk Out Ramai-ramai

Melansir dari Kompas.com, Selasa (30/9/2025) Juru Bicara Kemenlu RI, Yvonne Mewengkang, mengatakan, Indonesia tetap pada pendirian tidak akan mengakui Israel selama Palestina belum merdeka. 

Sebab itu, kata Yvonne, tidak ada pengakuan atau normalisasi, termasuk dalam baliho yang ditayangkan oleh Abraham Accords. 

 "Posisi Indonesia sangat jelas bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Yvonne.

Dia mengatakan, penegasan ini juga pernah disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, sebelumnya. 

 "Bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina," tandasnya.

Sebelumnya, sebuah foto baliho besar berlogo Abraham Shield di Tel Aviv, Israel, yang menampilkan foto Presiden Indonesia Prabowo Subianto tengah viral di media sosial.

Dalam baliho tersebut, Prabowo tampak berdiri bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dan Raja Yordania Abdullah II. 

Terdapat pula foto Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada di antara para pemimpin tersebut. 

Baliho itu juga memuat tulisan dalam bahasa Inggris yang berarti,

“Pak Presiden, Israel berdiri di samping rencanamu", yang dianggap sebagai dukungan Israel terhadap strategi Trump untuk Gaza pasca-perang.

Setelah diunggah di akun X dengan username @AbrahamShield25 pada Minggu (28/9/2025), foto baliho yang telah dilihat lebih dari 2,9 juta kali itu memicu perdebatan di media sosial, termasuk dari kalangan warganet Indonesia.

Pidato Prabowo di PBB

Tepuk tangan bergemuruh saat Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia mendukung penuh 'two state solution' dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.

Prabowo menegaskan, Palestina harus segera merdeka, tetapi di sisi lain, Israel juga harus diakui.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). 

"Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel," ujar Prabowo.

Prabowo menilai, hanya lewat 'two state solution', perdamaian sejati bisa tercipta.

Dia yakin tidak akan ada kebencian dan kecurigaan lagi jika solusi dua negara ini diterapkan.

 "Hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan perdamaian yang sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian, tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini," jelasnya.

Ucapan Prabowo ini langsung disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.

"Dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini," sambung Prabowo. 

Prabowo mengakui mungkin saja harapannya itu sebatas mimpi.

Namun, menurut dia itu adalah mimpi indah yang harus diwujudkan bersama. 

"Apakah ini sebuah mimpi? Mungkin. Namun inilah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama. Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang telah dimulai oleh para pendahulu kita, perjalanan yang harus kita selesaikan," imbuhnya.

Diketahui, Prabowo menjadi Presiden ketiga yang diberi kesempatan berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB tersebut.

Prabowo berpidato setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sementara itu, Sidang Majelis Umum ke-80 PBB pada 23 September 2025, dibuka dengan pidato dari Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres.

Lalu, Presiden Sidang Umum ke-80 PBB, Annalena Baerbock.

Tema dari sesi general debate yang bakal diisi dengan pidato dari 16 Kepala Negara itu adalah "Better together: 80 years and more for peace, development and human rights”.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved