Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Advokat Panik Anaknya Muntah 3 Kali usai Santap Puding MBG di Sekolah, 20 Siswa Keracunan

Wali murid SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang mengkhawatirkan kondisi anak mereka setelah menyantap MBG.

KOMPAS.com/Adlu Raharusun
KERACUNAN MBG - Ilustrasi Makanan bergizi gratis (MBG). Wali murid SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang mengkhawatirkan kondisi anak mereka setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG). Sebab 20 siswa jatuh sakit setelah mengonsumsi MBG di sekolah, Selasa (30/9/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Wali murid SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang mengkhawatirkan kondisi anak mereka setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG).

Sebab 20 siswa jatuh sakit setelah mengonsumsi MBG di sekolah.

Salah satu wali murid, Krisna Bramantyo Aji mengakui dirinya panik mendengar anaknya korban keracunan MBG di sekolah, pada Selasa (30/9/2025).

Pria berprofesi sebagai advokat ini mendengar kabar pertama kali dari sang istri.

Putranya bernama A (8) merupakan murid kelas 2 SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

A menjadi satu dari 20 siswa yang jatuh sakit usai makan MBG.

“Saya tahunya awal dari istri saya, katanya ada 18 anak yang muntah-muntah dan awalnya anak saya dilaporkan tidak terdampak. Tapi tidak lama kemudian, istri saya telepon lagi, ternyata anak saya muntah juga,” kata Krisna, dikutip dari Tribun Banyumas.

Baca juga: Klarifikasi Kepala BGN soal Kabar Wartawan Dicekik saat Meliput Keracunan MBG, Kronologi Terkuak

Muntah Berulang Kali 

Kondisi anaknya ternyata cukup parah.

A dilaporkan mengalami muntah sebanyak dua kali di area sekolah dan satu kali lagi di ruang UKS.

Muntah yang terus-menerus membuat A mengalami dehidrasi, sehingga tim medis di RSUD dr. Gondo Suwarno (RSUD Ungaran) memutuskan untuk melakukan rawat inap.

“Anak saya mengalami dehidrasi karena muntah terus, jadi langsung diputuskan medis untuk rawat inap,” imbuh Krisna.

Baca juga: Imbas Siswa Diduga Keracunan MBG, SPPG di Kota Batu Dinonaktifkan, SPPG Baru Bakal Beroperasi

Dugaan dari Puding 

Dugaan sementara penyebab insiden ini mengarah pada menu puding yang disajikan hari itu.

Menurut beberapa saksi, tekstur puding tersebut lebih cair dari biasanya.

Melihat kondisi yang menimpa anaknya dan puluhan siswa lain, Krisna menuntut agar kasus ini diinvestigasi secara serius dan tuntas.

"Saya rasa ini perlu benar-benar diselidiki. Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita,” tegasnya.

PERIKSA MENU PUDING, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, memeriksa sampel puding di SDN Ungaran 01, Selasa (30/9/2025). Puding ini diduga menjadi penyebab 20 siswa mengalami mual dan muntah.
PERIKSA MENU PUDING - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, memeriksa sampel puding di SDN Ungaran 01, Selasa (30/9/2025). Puding ini diduga menjadi penyebab 20 siswa mengalami mual dan muntah. (REZA GUSTAV)

20 Siswa Keracunan

Diketahui sekitar 20 siswa SD Negeri Ungaran 01 Kabupaten Semarang mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025).

Dari siswa yang diduga mengalami keracunan tersebut, sebagian besar langsung mendapat perawatan medis.

"Setelah ada kejadian, kami langsung memanggil petugas puskesmas untuk penanganan para siswa. Semua sudah diberi obat, tapi ada dua siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 01, Irmayani, dikutip dari Kompas.com.

"Sampel sisa makanan tadi sudah diambil oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan dari Polres Semarang. Untuk penanganan selanjutnya kepada petugas sesuai kewenangan," kata Irmayani.

Irmayani mengatakan, siswa yang membutuhkan perawatan karena mengalami mual, pusing, muntah, dan sesak napas berasal dari kelas 2, 3, 4, dan 5.

"Terjadi secara serentak, sehingga kami memanggil petugas puskesmas untuk penanganan setelah ada laporan dari guru kelas," ungkapnya.

Irma mengatakan, menu MBG di sekolahnya dikirim oleh SPPG Sidomulyo.

Baca juga: Cucu Keponakan Jadi Korban Keracunan MBG, Mahfud MD Bongkar Ada Kejanggalan Hukum Pada Programnya

Menu yang disajikan adalah nasi putih, rendang daging, timun, pakcoi, dan tahu bulat.

"Selain itu, ada semacam puding tapi cair, bukan agar-agar, lebih mirip ke sirup gitu," ujarnya.

"Para guru tidak mencicipi karena kuota MBG kan sesuai jumlah siswa. Tadi hanya melihat menu dan mengecek teksturnya. Soal dugaan menu mana yang menjadi penyebab, itu nanti menunggu hasil laboratorium," kata Irma.

Perwakilan Komite SD Negeri Ungaran 01, Andreas Agus, menduga penyebab siswa mual, muntah, dan sesak napas karena menyantap menu MBG.

"Karena ini siswa yang mengalami kan random, dari beberapa kelas. Mereka juga usia anak, kalau tidak sesuai ya tidak bisa makan," ujarnya.

"Kalau bahan yang digunakan berkualitas, cara masak baik, dan menjaga kebersihan, tentu tidak akan ada kejadian seperti ini. Mereka kan masak ribuan porsi untuk beberapa sekolah, bisa jadi tingkat kematangan tidak sempurna karena masaknya sore," ungkap Andreas.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved