Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Fauzi Bangun Rumah, Bukannya Sukses Uang Rp 56 Juta Malah Lenyap Sejak Temui Tukang dari FB

Fauzi seorang warga yang hendak membangun rumah impiannya malah berakhir apes karena gagal menyelamatkan uang Rp 56 juta yang diambil oleh tukangnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
TUKANG PENIPU - Ilustrasi untuk uang yang diberikan Fauzi kepada tukang. Kuli bangunan yang ditemui warga Sukoharjo di Facebook ternyata membohongi kliennya dan menggondol uang sebesar Rp 56 juta, Selasa (29/9/2025). 

Poin penting:

  • Berawal dari Facebook, Fauzi malah bak menggali lubang, ia bertemu dengan seorang tukang yang berjanji ingin mengerjakan rumahnya tetapi malah menggondol uangnya.
  • Uang Rp 56 juta milik Fauzi untuk membangun rumah lenyap begitu saja setelah beberapa bulan pelaku tak ada kabarnya
  • Merasa dirugikan dan ditipu, Fauzi akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.

TRIBUNJATIM.COM - Tangis apes Fauzi tak bisa dibendung setelah uang puluhan juta menghilang.

Padahal Fauzi tengah berniat membangun rumah impiannya sampai sukses.

Tetapi ternyata, Fauzi (35), warga Solo, harus menelan pil pahit setelah uang puluhan juta rupiah yang ia bayarkan untuk pembangunan rumah di Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, diduga dibawa kabur oleh tukang bangunan.

Total kerugian yang dialami Fauzi mencapai Rp56 juta, sementara progres pembangunan rumahnya belum mencapai 30 persen.

Fauzi mengisahkan, ia mulai mencari jasa tukang bangunan melalui media sosial Facebook pada awal Januari 2025.

Dari pencarian itu, ia menemukan seseorang berinisial MI yang menawarkan jasa pembangunan.

“Saya kemudian menghubungi MI melalui WhatsApp dan terjalin komunikasi mengenai jasa bangunan yang ditawarkan. Untuk memastikan keberadaannya, saya meminta paman saya bertemu langsung dengan MI,” kata Fauzi, Rabu (1/10/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Solo, Kamis (2/10/2025).

Pertemuan antara MI dan paman Fauzi dilakukan pada hari yang sama.

Keesokan harinya, MI datang langsung ke lokasi proyek pembangunan rumah di Wirun.

Dia membangun rumah tepatnya di wilayah Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang berjarak 6,1 km dari Kota Solo. 

Baca juga: Toko di Sumobito Jombang Dibobol Maling, Rokok dan Uang Tunai Senilai Rp3,9 Juta Dicuri

Kedua belah pihak kemudian menyepakati kerja sama melalui surat perjanjian.

“Sebagai tanda jadi, saya mentransfer uang muka sebesar Rp20 juta kepada MI,” terangnya.

Pengerjaan proyek sempat berjalan, namun MI beberapa kali kembali meminta tambahan dana.

Fauzi mengaku telah melakukan transfer sebanyak 12 kali dengan total mencapai Rp56 juta.

“Masalah mulai muncul ketika pengerjaan proyek tidak kunjung diselesaikan. MI sering menunda-nunda pekerjaannya. Beberapa bagian bangunan memang sempat dikerjakan, tapi belum tuntas,” kata Fauzi.

Situasi semakin rumit ketika MI mendadak tidak lagi datang ke lokasi proyek tanpa alasan yang jelas.

Upaya Fauzi dan pamannya untuk menghubungi MI pun kerap berujung pada janji-janji kosong, bahkan sering tidak direspons.

“Paman saya sudah berulang kali mencoba menghubungi, tapi hanya dijawab dengan janji-janji yang tidak pernah ditepati. Bahkan sering tidak direspons sama sekali,” ungkap Fauzi.

Merasa dirugikan dan ditipu, Fauzi akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.

Ia berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut agar pelaku bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.

TAK DIGAJI MAJIKAN - TKW yang sudah bekerja selama 15 tahun di Madinah Arab Saudi ternyata tidak digaji oleh majikan. Si majikan sampai untung Rp 850 juta.
ILUSTRASI UANG (Tribunnews.com)

Jangan sampai anda mengalami hal serupa dengan Fauzi.

Sebenarnya mencari tukang bangunan lewat media sosial tidaklah salah.

Tetapi kita harus memperhatikan hal-hal khusus tertentu seperti berikut:

Minta Rekomendasi dari Orang Terdekat

Tanyakan kepada teman, keluarga, atau tetangga yang pernah membangun atau merenovasi rumah.

Biasanya mereka punya pengalaman langsung dengan tukang yang sudah terbukti hasil kerjanya.

Cek Portofolio atau Hasil Pekerjaan Sebelumnya

Tukang yang baik biasanya punya contoh hasil pekerjaan, entah berupa foto, atau bisa diajak melihat proyek yang sudah selesai.

Dari sini Anda bisa menilai kualitas dan kerapian kerja.

Perhatikan Reputasi dan Testimoni

Jika menggunakan jasa melalui platform online atau kontraktor, bacalah ulasan dan rating.

Reputasi yang konsisten baik menunjukkan tukang tersebut bisa dipercaya.

Periksa Keahlian Sesuai Kebutuhan

Ada tukang yang ahli struktur, ada yang lebih bagus dalam detail finishing (keramik, cat, plafon).

Pastikan tukang yang dipilih sesuai kebutuhan proyek.

Buat Kesepakatan Tertulis

Catat perjanjian mengenai biaya, lama pengerjaan, bahan yang dipakai, hingga sistem pembayaran.

Kesepakatan tertulis membantu menghindari perselisihan di kemudian hari.

Cek Legalitas (Jika Kontraktor)

Jika Anda menggunakan jasa kontraktor, pastikan mereka punya izin usaha resmi, NPWP, dan alamat kantor jelas.

Ini menambah rasa aman karena ada jaminan hukum.

Uji Komunikasi dan Profesionalitas

Tukang yang baik biasanya komunikatif, bisa menjelaskan teknis dengan bahasa sederhana, serta terbuka soal masalah di lapangan.

Profesionalitas ini penting untuk kelancaran proyek.

Jangan langsung ambil satu tukang.

Bandingkan 2–3 tukang atau kontraktor dari segi harga, kualitas, dan sikap.

Dengan begitu Anda bisa mendapat yang paling sesuai kebutuhan dan budget.
 
Yang paling penting adalah tukang bangunan yang terpercaya biasanya ditandai oleh rekomendasi kuat, hasil kerja terbukti, komunikasi jelas, serta kesepakatan yang transparan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Ilustrasi uang tunai. Fauzi (35), warga Solo, harus menelan pil pahit setelah uang puluhan juta rupiah yang ia bayarkan untuk pembangunan rumah di Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, diduga dibawa kabur oleh tukang bangunan, belum lama ini. Total kerugian yang dialami Fauzi mencapai Rp56 juta, sementara progres pembangunan rumahnya belum mencapai 30 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved