Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Orang Tua Anaknya Jadi Korban Keracunan MBG, Siap Tempuh Jalur Hukum: Tunggu Tanggal Mainnya!

Ia menilai kejadian ini sebagai bentuk kelalaian serius dalam pelaksanaan program pemerintah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/Reza Gustav Pradana
SIAP TUNTUT MBG - Ayah Azalea, Krisna Bramantyo Aji, menemani putrinya di ruang rawat inap sebuah rumah sakit di Kabupaten Semarang, Rabu (1/10/2025). Azalea merupakan satu di antara korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih menjalani perawatan intensif. 

TRIBUNJATIM.COM - Salah satu orang tua murid geram karena anaknya menjadi korban dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Ungaran 01.

Ia menyatakan kesiapannya menempuh jalur hukum baik secara perdata maupun pidana.

Orang tua tersebut tak segan-segan akan menuntut pihak yang bertanggung jawab.

Baca juga: Imbas Razia Truk Pelat BL Minta Agar Diganti BK, Bobby Nasution Disebut Gubernur Terkonyol

Ia adalah Krisna Bramantyo Aji, ayah dari Azalea (8), siswi kelas 2 yang hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Krisna, yang juga merupakan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Ungaran, menilai kejadian ini sebagai bentuk kelalaian serius dalam pelaksanaan program pemerintah.

"Sehingga saya yang juga sebagai penasehat hukum akan mengambil upaya hukum. Anak saya menjadi korban di sini," kata Krisna, yang berbicara sambil menangis, Rabu (1/10/2025).

Ia juga mengkritisi penanganan medis yang menurutnya tidak memadai.

Krisna menyayangkan hasil muntah sang anak tidak diperiksa lebih lanjut.

Padahal gejala muntah hebat disertai dehidrasi muncul tak lama setelah Azalea mengkonsumsi puding yang disajikan dari menu MBG.

"Ketika ada seseorang yang muntah, kenapa yang diperiksa justru darahnya? Seharusnya muntahannya juga diperiksa," keluhnya.

"Ini sudah jelas ada penolakan dari tubuh, artinya, pasti ada sesuatu dalam makanan itu," imbuh dia, melansir Tribun Jateng.

Dalam upaya hukumnya nanti, Krisna menyebut sejumlah pihak yang kemungkinan akan digugat olehnya, yakni SPPG (penyedia makanan) setempat, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program MBG, serta pemerintah sebagai turut tergugat. 

Dia juga membuka peluang bagi orang tua korban lain yang ingin bergabung.

"Kami akan buka pengaduan bagi warga yang merasa dirugikan," kata dia.

"Bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, tapi agar ada komunikasi dua arah dan pemerintah harus bisa mengevaluasi apakah program MBG ini masih layak diteruskan," imbuhnya.

Krisna Bramantyo Aji, ayah Azalea, menemani putrinya di ruang rawat inap sebuah rumah sakit di Kabupaten Semarang, Rabu (1/10/2025). Azalea merupakan satu di antara korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih menjalani perawatan intensif.
Krisna Bramantyo Aji, ayah Azalea, menemani putrinya di ruang rawat inap sebuah rumah sakit di Kabupaten Semarang, Rabu (1/10/2025). Azalea merupakan satu di antara korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih menjalani perawatan intensif. (TRIBUN JATENG/Reza Gustav Pradana)

Tak hanya langkah hukum, Krisna juga menyiapkan surat terbuka yang akan dikirim ke berbagai institusi dan lembaga lintas sektoral, termasuk Presiden RI.

"Suratnya sedang saya siapkan. Intinya, kami ingin tahu, sejauh mana pengawasan program MBG ini?"

"Siapa ahlinya? Sudah maksimal atau belum? Tunggu saja tanggal mainnya," tegas Krisna.

Krisna menceritakan bagaimana anaknya murid kelas 2 SDN 1 Ungaran, Azalea, tiba-tiba jatuh sakit setelah menyantap puding menu MBG.

"Saya tahunya awal dari istri saya, katanya ada 18 anak yang muntah-muntah dan awalnya anak saya dilaporkan tidak terdampak."

"Tapi tidak lama kemudian, istri saya telepon lagi, ternyata anak saya muntah juga," kata Krisna.

Krisna mengaku syok ketika mendengar kondisi anaknya yang mengalami muntah-muntah berulang di sekolah. 

Bahkan, sang anak sempat muntah dua kali di samping koperasi dan satu kali di ruang UKS sekolah sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dr Gondo Suwarno (RSUD Ungaran).

"Anak saya mengalami dehidrasi karena muntah terus, jadi langsung diputuskan medis untuk rawat inap," imbuh Krisna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang kini sedang menyelidiki penyebab pasti dari gejala yang dialami para siswa.

Dugaan sementara mengarah pada puding yang disajikan hari itu.

Beberapa saksi menyebut, teksturnya lebih cair dari biasanya.

Menu makanan MBG tersebut diketahui berasal dari penyedia layanan di wilayah Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur.

"Saya rasa ini perlu benar-benar diselidiki. Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita," kata Krisna.

Baca juga: Santri Akui Ikut Ngecor Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Kini Ambruk, Ketua RT Ungkap Tak Ada Molen

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat menyatakan, seluruh siswa yang mengalami gejala mual dan muntah sudah dipulangkan.

"Semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Hanya ada satu yang dibawa ke RS Hermina Kota Semarang atas permintaan orang tua, namun ini saya konfirmasi sudah pulang," ujar Syaiful.

Selain SDN Ungaran 01, kabar dugaan keracunan MBG juga menyebar ke sejumlah sekolah lain di Ungaran, seperti SMAN 1, SMPN 1, SD Istiqomah, hingga SD Islam Isriyati. 

Beberapa siswa di sekolah tersebut dilaporkan mengalami gejala serupa setelah menyantap MBG dari dapur penyedia yang sama.

Namun, hal itu dibantah oleh Syaiful.

Dia mengatakan bahwa anak-anak di sekolah dengan dapur MBG yang sama, hanya terdampak psikologis dari pemberitaan yang menyebar saja.

Dinas Kesehatan kini tengah melakukan investigasi menyeluruh. 

Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. 

Hasilnya diperkirakan baru keluar dalam lima hari ke depan.

Murid SDN Ungaran 01 di Jalan Diponegoro, Kelurahan Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, hendak dimasukkan ke ambulans pada Selasa (30/9/2025). Sejumlah murid di sana mengeluh pusing dan mual setelah diduga mengonsumsi makanan bergizi (MBG).
Murid SDN Ungaran 01 di Jalan Diponegoro, Kelurahan Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, hendak dimasukkan ke ambulans pada Selasa (30/9/2025). Sejumlah murid di sana mengeluh pusing dan mual setelah diduga mengonsumsi makanan bergizi (MBG). (ISTIMEWA)

Sebelumnya, SDN Ungaran 01 seketika berubah menjadi zona darurat. 

Ambulans berada di halaman sekolah. 

Anak-anak ditandu ke kendaraan medis, disaksikan teman-teman yang berdiri cemas.

Petugas dari kepolisian dan TNI turut hadir, mengamankan lokasi serta mendampingi proses evakuasi siswa. 

Di teras depan sekolah, tumpukan wadah makanan stainless bekas MBG disusun rapi menanti pemeriksaan lanjutan.

Dari informasi yang dihimpun, insiden ini menimpa siswa dari beberapa kelas, mulai dari kelas 2, 3, hingga kelas 5. 

Kepala SDN Ungaran 01, Irma Yani mengatakan, jumlah porsi makanan MBG dibagikan sesuai jumlah murid, sehingga para guru tidak mencicipi menu tersebut.

"Total sekitar 20-an anak (yang sakit), sebagian sudah dipulangkan bersama orangtua, ada yang dibawa ke Puskesmas, dua anak harus dirawat di rumah sakit."

"Menunya hari ini ada rendang daging, tahu bulat, pokcoy, timun, nasi, dan puding," kata Irma kepada Tribun Jateng.

Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang bersama Polres sedang memeriksa sampel makanan, terutama puding yang diduga menjadi sumber keluhan. 

Tekstur puding yang dilaporkan lebih cair dari biasanya menjadi satu petunjuk awal dalam penyelidikan.

Perwakilan Komite SDN Ungaran 01, Andreas Agus, menyatakan bahwa kejadian ini sangat mengejutkan. 

Menurut dia, makanan MBG seperti biasa datang pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. 

Tidak semua siswa terkena dampaknya, namun gejala yang muncul serupa.

"Kemungkinan besar indikasi bersumber dari menu ini, yang sakit ini bukan hanya satu kelas dan sebelum itu (konsumsi MBG) tidak terjadi apa-apa," kata Andreas.

Hingga berita ini diturunkan, penanganan terhadap siswa yang terdampak masih terus dilakukan.

Baca juga: 3 Hari Tertimbun Runtuhan Ponpes Al Khoziny, Hasil Foto Rontgen Haical Ungkap Kondisi Sesungguhnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved