Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiga SPBU Swasta Batal Beli BBM Base Fuel dari Pertamina, Sempat ada yang Setuju Tapi Kini Mundur

Vivo dan BP-AKR yang semula sudah menyepakati pasokan base fuel dari Pertamina akhirnya membatalkan pembelian. 

Editor: Torik Aqua
Warta Kota/Ramadhan LQ
STOK KOSONG - Kekosongan sejumlah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta. SPBU swasta kompak batal beli BBM base fuel dari PT Pertamina. 

TRIBUNJATIM.COM - SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) swasta kompak batal beli bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero).

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) adalah tempat resmi untuk mengisi dan membeli bahan bakar kendaraan bermotor, biasanya dikelola oleh Pertamina atau perusahaan swasta.

BBM yang dimaksud adalah BBM base fuel.

BBM base fuel adalah bahan bakar minyak dasar hasil olahan kilang minyak sebelum dicampur aditif.

Baca juga: Pengakuan Bos Shell Soal Penjualan BBM di SPBU Swasta, Alasan Belum Mengimpor dari Pertamina Dikuak

Base fuel ini kemudian diberi campuran tertentu (seperti zat aditif untuk meningkatkan kualitas pembakaran atau menjaga mesin) sehingga menjadi produk akhir yang dijual di SPBU, misalnya Pertalite, Pertamax, atau Solar.

Vivo dan BP-AKR yang semula sudah menyepakati pasokan base fuel dari Pertamina akhirnya membatalkan pembelian. 

Sementara itu, Shell Indonesia belum pernah mencapai kesepakatan business to business (B2B) dengan Pertamina.

Etanol Jadi Kendala

Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengatakan kandungan etanol dalam base fuel menjadi penyebab pembatalan pembelian.

“Secara regulasi diperkenankan etanol itu sampai jumlah tertentu, kalau tidak salah sampai 20 persen. Sedangkan ini ada etanol 3,5 persen. Nah, ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut,” ujar Achmad dalam rapat dengan Komisi XII DPR, Rabu (1/10/2025) dikutip dari Kompas.com.

Vivo Batalkan 40.000 Barrel

Perwakilan Vivo membenarkan keputusan membatalkan pembelian.

Sebelumnya, Vivo berencana membeli 40.000 barrel base fuel dari Pertamina sesuai saran Kementerian ESDM.

“Karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina, sehingga apa yang sudah kami mintakan itu dengan terpaksa dibatalkan. Tapi tidak menutup kemungkinan kami akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk saat-saat mendatang, apa yang kami minta mungkin bisa dipenuhi Pertamina,” sebut perwakilan Vivo.

BP-AKR Soroti Compliance dan Spesifikasi

Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menjelaskan pihaknya belum bisa membeli base fuel Pertamina karena alasan compliance dan spesifikasi.

Ia menyebut salah satu syarat yang diajukan adalah dokumen Certificate of Origin untuk memastikan produk tidak berasal dari negara yang terkena embargo internasional.

“Ini penting karena salah satu shareholder kami beroperasi di lebih dari 70 negara. Kami harus mengadopsi standard internasional dan meminimalkan risiko terkena trade sanction,” kata Vanda.

Selain itu, kandungan etanol 3,5 persen juga dipersoalkan.

“Pada awal pembicaraan belum ada konfirmasi jelas soal etanol, namun belakangan terungkap ada kandungan tersebut,” tambahnya.

Shell Masih Pertimbangkan

Sementara itu, Shell Indonesia menyatakan belum mengambil keputusan.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian bilang, saat ini pihaknya masih dalam koordinasi dengan internal.

Namun Shell juga tetap melakukan pembahasan B2B dengan Pertamina terkait arahan pemerintah untuk memasok BBM dari Pertamina.

“Pertamina bersedia menyediakan produk dalam bentuk base fuel dan kami mengapresiasi hal itu. Saat ini pembahasan B2B masih berlangsung sesuai anjuran pemerintah,” jelas Ingrid. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved